PROVIDENCE (PT) – Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, SIP, MH dan Rektor University of Rhode Island (URI), David M Dooley,Phd, Kamis (09/5/2019) menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) tentang kerjasama bidang pendidikan.
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut berlangsung di Rektorat, Green Hall, University of Rhode Island, Providence ibukota Rhode Island negara bagian Amerika Serikat.
Dalam MoU tersebut disepakati pembiayaan untuk delapan program akademik antara lain pertama pelatihan akademik dalam program universitas
Kemudian kedua, pelatihan jangka pendek oleh anggota fakultas universitas, ketiga pendaftaran mahasiwa/mahasiswi Papua pada program tingkat sarjana dan program pasca sarjana.
Keempat, kegiatan-kegiatan penelitian oleh anggota fakultas universitas, kelima keikutsertaan dalam seminar-seminar dan pertemuan-pertemuan akademik.
Selanjutnya keenam pogram-program akademik jangka pendek khusus, ketujuh proyek-proyek pengembangan staf, dan kedelapan konsultasi-konsultasi dan lokakarya penyuluhan.
Dalam MoU tersebut juga disepakati pemberian beasiswa untuk pelajar asli Papua sebesar USD10.000 setiap tahun akademik.
Beasiswa tersebut berlaku untuk semua jenjang pendidikan mulai dari jenjang Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor(S3).
Disepakati juga untuk mengkoordinasikan kerjasama tersebut, kedua pihak menyepakati adanya pjabat penghubung atau Liason Officer (LO) yang bertugas untuk mengembangkan dan mengkooordinasikan kegiatan kegiatan dan program program khusus terkait pendidikan.
Pada pertemuan tersebut, Rektor University of Rhode Island (URI), David M Dooley,Phd mengatakan, pihaknya siap mensupport pengembangan sumber daya manusia asli Papua diberbagai disiplin ilmu yang ada di universitas yang dipimpinnya.
Pihaknya akan memberikan perhatian dan pendampingan khusus kepada mahasiswa Papua yang kuliah di universitas tersebut.
“Kami menyampaikan terima dan hormat kepada bapak Gubernur dan jajaran yang bekerjasa dengan University of Rhode Island untuk meningkatkan pendidikan dan ilmu pengetahuan generasi Papua. Kami menerima dengan terbuka anak-anak Papua yang kuliah di universitas kami. Mereka akan mendapatkan perhatian dan pendampingan khusus,” ungkap Dooley.
Lebih lanjut Rektor URI menginformasikan bahwa mahasiswa yang mengenyam pendidikan di universitas itu berjumlah 17 ribu mahasiswa yang berasal dari berbagai negara di dunia dan salah satunya dari Provinsi Papua Indonesia.
University of Rhode Island merupakan satu-satunya universitas negeri di negara bagian Rhode Island Amerika Serikat yang diresmikan tahun 1888 dan memiliki beberapa kampus.
Kampus utama berlokasi di Kingston, dan kampus lain seperti Feinstein Providence Campus berlokasi di Providence dan Narragansett Bay Campus terletak di West Passage, Narragnsett Bay.
“Kami memiliki beberapa jurusan yang sangat unggul di Amerika dan dunia, diantaranya ilmu kelautan dan perikanan, sains, farmasi dan lainnya,” ungkap Dooley.
Ditempat yang sama, Gubernur Papua, Lukas Enembe menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Rhode Island Amerika Serikat dan University of Rhode Island yang menerima dan memberikan beasiswa bagi mahasiswa asli Papua.
Menurutnya, kerjasama pendidikan antara Pemerintah Provinsi Papua Indonesia dan Pemerintah Rhode Island Amerika Serikat melalui University of Rhode Island merupakan salah satu langkah maju untuk pengembangan sumber daya manusia asli Papua dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Saya sangat mengapresiasi kerjasama ini dan terima kasih banyak karena anak-anak kami diberikan beasiswa dari University of Rhode Island,” ungkap Gubernur Enembe.
Gubernur menyampaikan pembangunan SDM Papua melalui pengiriman putra-putri asli Papua ke berbagai sekolah dan universitas ke negara-negara di Asia, Eropa dan Amerika merupakan program utama sejak memimpin Papua.
Diakuinya, sebelum Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) diberlakukan di Provinsi Papua, masyarakat Papua kesulitan mendapatkan kesempatan untuk sekolah dan kuliah diluar negeri.
Oleh karena itu, dimasa kepemimpinannya, dia mengirim seribu lebih pelajar mahasiswa bersekolah dan kuliah didalam negeri dan luar negeri.
Lukas Enembe adalah Gubernur ketiga di era Otonomi Khusus setelah Gubernur (Alm) Jaap P Solossa dan Gubernur Barnabas Suebu.
Enembe menjadi Gubernur pertama di
Papua yang memimpin Papua selama dua periode dan sangat konsen membangun sumber daya manusia asli Papua.
“Sejak kepemimpinan saya menjadi
Gubernur, kami mengirimkan 1000 lebih pelajar dan mahasiswa didalam dan luar negeri. Kurang lebih 560 pelajar dan mahasiswa ke luar negeri dan 300 orang diantaranya belajar dan kuliah di Amerika Serikat,” ungkap Enembe. (ans/rm)