JAYAPURA (PT) – Kepala BPBD Provinsi Papua, Welliam R. Manderi mengungkapkan, BNPB memberikan bantuan sebanyak Rp 750 juta untuk memulangkan sebanyak 641 orang korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura.
Welliam R. Manderi mengaku, sesuai dengan pertemuan dengan Gubernur di Stakin beberapa waktu lalu, yang menyampaikan kepada masyarakat jika ada masyarakat yang pulang ke kampung halaman agar segera melapor.
“Untuk pemulangan mereka ke kampung saat ini sementara kita melakukan koordinasi dengan Kabupaten Jayapura agar datanya valid artinya data by name, by adres, by NIK dan by KK agar orang yang dipulangkan benar-benar masyarakat kena dampak bencana, bukan memulangkan orang sembarang,” katanya kepada wartawan, Kamis, (16/5).
Sementara penganan terhadap korban banjir, Manderi mengaku, jika sampai saat ini masih tetap berjalan, karena mereka saat ini sudah berada pada titik dimana mereka sudah bisa mandiri.
“Mereka berada di keluarga atau komunitas, sementara Pemkab Jayapura terus melakukan penanganan berkaitan dengan kebutuhan pokok terus diberikan dan Pemprov Papua juga sampai saat ini juga memberikan bantuan terutama pangan,” terangnya.
Seperti diketahui penanganan terhadap korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura sampai saat masih terus berjalan, setelah masa tanggap tangap darurat selama 14 hari dari 16-29 Maret 2019 selesai, dilanjutkan dengan transisi darurat menuju ke pemulihan selama 3 bulan terhitung 30 Maret hingga 27 Juni 2019.
“Secara langsung kabupaten Jayapura yang mengetahui, karena mereka ada disana,” ujarnya.
Sementara kegiatan penanganan yang sudah dilakukan sampai saat ini masih berkaitan dengan penanganan pengungsi, untuk progress penanganan relokasi sementara dibahas pada tingkat kabupaten antara pemerintah daerah, ondoafi, masyarakat adat dan masyarakat yang akan melepaskan lahannya.
“Kita di provinsi turut membantu, sehingga penanganan cepat dilaksanakan sebelum penanganan tanggap darurat selesai tanggl 27 Juni 2019,” ucapnya.
Selain itu, sesuai dengan penanganan MoU kawasan cagar alam Cyloop dan Danau Sentani sementara diupayakan untuk segera mempercepat hal itu, sehingga progress ini cepat selesai sebelum tanggal 27 Juni selesai tanggap darurat ke pemulihan.
“Khusus untuk jangka pendek sesuai dengan transisi darurat dan jangka panjang sesuai MoU yang telah ditandatangani 16 pihak, sementara dibahas dan menunggu progress dari kementerian/lembaga dalam penanganan,” pungkasnya. (ing/rm)