JAYAPURA (PT) – PT Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua) menaikkan sponsor bagi klub sepak bola Persewar Waropen dari Rp 50 juga menjadi Rp 250 juta.
“Saya kita sudah sepakati nilainya dinaikkan menjadi Rp 250 juta,” kata Direktur Utama Bank Papua, F. Zendrato kepada pers disela-sela Halal Bi Halal OJK Papua, Selasa, (25/6).
Zendrato menyatakan, bantuan bagi klub sepak bola asal Kabupaten Waropen itu sudah sesuai dengan perhitungan bisnis dari Bank Papua.
“Kan ada aturan bisnis Bank Papua, berdasarkan pertimbangan dewan direksi, tahun ini kita bantu Persewar Rp 250 juta,” ujarnya.
Dikatakan, klub Persewar Waropen baru promosi dari liga 3 ke liga 2, jika mereka bisa berprestasi dan promosi ke liga 1, tentu Bank Papua akan terus menjadi sponsor.
“Kita doakan semoga tim bisa sukses dan promosi ke liga 1,” imbuhnya.
Sementara itu, Manajer Persewar Waropen, Julens Bonay yang dihubungi via telepon selulernya, mengaku masih pikir-pikir untuk menerima bantuan tersebut dan akan segera melaporkan kepada ketua umum soal besaran bantuan Bank Papua kepada tim Persewar Waropen.
“Terima kasih teman-teman media atas informasi bantuan Bank Papua kepada tim Persewar, saya akan laporkan kepada Bupati Waropen selaku ketua umum klub,” kata Julens yang saat ini sedang mendampingi timnya di Pasuruan, Jawa Timur.
Menurutnya, sebelum bertolak ke Pasuruan pekan lalu, pihaknya sudah melaporkan terkait bantuan Bank Papua kepada tim Persewar dan Pak Bupati juga marah, karena bantuan dari Bank milik Pemerintah ini sepertinya melecahkan Pemda dan masyarakat Waropen.
“Pak Bupati sempat marah dan bilang kalau mereka tidak revisi nilai sponsor kita tarik semua aset dan saham dari Bank Papua,” ujarnya.
Levis lanjut, Bank Papua harus berterima kasih kepada Bupati Waropen Jeremias Bisay, karena sejak menjadi bupati, Kas Daerah (Kasda) Pemkab Waropen yang dulunya di bank lain dipindahkan semua ke Bank Papua.
“Sejak Kabupaten Waropen dipimpin Bupati Bisay, Kasda semua dipindahkan ke Bank Papua,” bebernya.
Selain itu, kata Julens, masyarakat Waropen juga sangat marah dengan Bank Papua, bahkan mereka minta Bank Papua keluar saja dari Waropen.
“Nanti kami minta Bupati untuk tarik saja seluruh aset yang ada di Bank Papua dan berikan kepada bank lain,” tegasnya.
Julen menambahkan, klub Persewar memang bukan klub sebesar Persipura Jayapura, tapi Persewar dan PSBS Biak juga membawa nama Papua dan harga diri orang Papua dalam kanca sepak bola Indonesia.
“Walapun kami berkompetisi di liga 2, tapi kami juga mempertaruhkan sepak bola Papua di Indonesia, untuk itu tak sepatutnya Bank Papua melihat Persewar dan PSBS Biak dengan sebelah mata,” katanya.
Julens juga menyampaikan, Pemkab Waropen juga telah memerintahkan untuk semua ASN agar mengambil kredit di Bank Papua tahun 2018 dengan jumlah yang sangat fantastis.
Belum lagi semua semua proses keuangan, sehingga Bank Papua tentunya memperoleh keuntungan yang besar.
“Nanti kami laporkan Bupati, dan tarik saja kasda dari Bank Papua, jika tidak ada niat untuk membantu, kami sudah memerintahkan semua ASN mengambil kredit di Bank Papua, dan Bank Papua mendapat keuntungan yang besar, tapi tidak punya niat mendukung kami,” imbuhnya. (lam/rm)