JAYAPURA (PT) – Pasca insiden penembakan para pekerja PT. Istaka Karya, 2 Desember 2018 silam mengakibatkan ratusan warga Kabupaten Nduga di beberapa distrik yakni Distrik Mbua, Yall dan Yigi telah mengungsi ke hutan sejak adanya kegiatan penegakan hukum (Gakkum) terhadap kelompok separatis bersenjata (KSB) yang menyebut diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang mengklaim sebagai pelaku dan bertanggung jawab atas insiden penembakan tersebut.
Pengaruh insiden penembakan itu juga berdampak di beberapa distrik lain seperti Kota Kenyam dan sekitarnya.
Kota Kenyam merupakan Ibu kota Kabupaten Nduga yang merupakan daerah yang baru dan akan berkembang dan banyak sekali pembangunan wilayah di dalam Kota Kenyam dalam rangka pengembangan daerah, salah satunya adalah pembangunan Jalan dan jembatan yang menghubungkan wilayah Kenyam sampai dengan Wamena yang disebut Proyek Trans Papua.
Pasca insiden penembakan, banyak pekerja dan pendatang yang merasa takut bekerja di wilayah Nduga dan mereka berbondong–bondong mengungsi keluar wilayah Nduga ada yang ke wilayah Timika dan kebanyakan dari mereka kembali ke kampung halamannya.
Menanggapi hal tersebut, demi kelancaran program membangun wilayah Papua, pemerintah tidak tinggal diam dan mengirim pasukan TNI (Yonzipur 8/SMG) untuk membantu pembangunan infrastruktur jembatan di jalan trans Papua menggantikan instansi BUMN yang tidak dapat melanjutkan pekerjaannya pasca insiden penembakan.
Yonzipur 8/SMG dibawah pimpinan Mayor Czi. Catur Witanto, SIP, M.Si, MTr(Han) melaksanakan tugas pembangunan infrastruktur jembatan di jalan Trans Papua dari dua sektor, yaitu Sektor Mbua terdiri dari 70 orang yang bertugas menggantikan pembangunan jembatan yang dilaksanakan PT. Istaka Karya dan Sektor Kenyam terdiri dari 80 orang bertugas menggantikan PT. Brantas Abipraya.
Dalam bulan pertama memasuki daerah tugas, masyarakat sekitar Kota Kenyam maupun di daerah-daerah tempat pembangunan jembatan terlihat acuh-tak acuh seakan tidak peduli dan menolak kehadiran TNI di Kota Kenyam.
Dalam beberapa kali kesempatan untuk menjalin hubungan dengan masyarakat seringkali tidak dihiraukan dan kadang hanya lewat begitu saja, namun berkat semangat dan kerja keras serta keramahan Prajurit Yonzipur 8/SMG di daerah tugas, hubungan harmonis dengan masyarakat mulai terjalin dan TNI dapat membaur dengan masyarakat Nduga mulai dari lapisan bawah sampai dengan Bupati Nduga yang berkantor di Kota Kenyam.
Ringan, tekun tapi pasti itulah tekad dalam menjalin keharmonisan dengan masyarakat Nduga, hal ini dilaksanakan antara lain dengan mengajak masyarakat sekitar untuk ikut bermain bola volly bersama, disamping itu mengajarkan mereka teknik dalam memukul, passing dan smash yang baik.
Selain permainan bola Voly, prajurit Yonzipur 8/SMG juga melaksanakan anjangsana dan membagikan bahan kebutuhan dasar berupa baju layak pakai dan bahan makanan berupa beras, mie, gula dan kopi di area sekitar pembangunan jembatan.
“Hal ini dimaksudkan untuk menjalin kedekatan dengan masyarakat dan membantu memperbaiki taraf hidup masyarakat yang sedang membutuhkan,” kata Mayor Catur Witanto.
Suasana kedekatan dengan masyarakat ini terlihat dengan banyaknya masyarakat di sekitar Kamp atau Pos dan berdatangan ke lokasi untuk bermain voly bersama ataupun bersenda gurau.
Begitupun suasana keharmonisan dengan masyarakat di sekitar lokasi pekerjaan Jembatan Kali Jun, dimana penduduk sekitar sering datang ke sekitar Kamp di Kali Jun membawakan sayuran dan umbi-umbian hasil kebun mereka.
Tidak sampai disitu saja, upaya pendekatan pun dilakukan oleh prajurit Yonzipur 8/SMG saat melaksanakan Hari Raya Idul Fitri di daerah tugas yaitu dengan mengundang warga sekitar dan oara pejabat pemda (Bupati beserta perangkatnya) untuk menghadiri acara halal bihalal yang dilaksanakan di camp Yonzipur 8/SMG.
“Mbapak – mbapak tentara disini datang mbuat mbangun jalan, jembatan juga saya senang mbapak tentara baik – baik, saya mbawa ubi, sayur mbuat mbapak–mbapak tentara,” kata Karius (50), warga sekitar lokasi pekerjaan Jembatan Kali Jun Kota Kenyam dengan logat khasnya saat ditemui awak media.
Sementara itu, Bupati Nduga Yarius Gwijangge pada kesempatan halal bihalal juga mengpresiasi kehadiran TNI membantu pembangunan jalan didaerahnya.
“Saya senang dengan kehadiran TNI karena membantu pembangunan Jembatan di Tanah Papua, sehingga Papua bisa lebih cepat berkembang,” ujar Bupati Gwijangge.
Senada dengan hal tersebut, gadis belia Lucita (15), dengan penuh harapan mengatakn, jika ia sangat senang kehadiran TNI do daerahnya.
“Saya senang dengan kaka tentara baik–baik su mau ajarkan kita–kita main voly ee..,” imbuhnya. (ist/rm)