JAYAPURA (PT) – Sebagai langkah persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020, KONI Papua benar-benar fokus dalam menyiapkan atlet prestasi.
Namun demikian, KONI Papua memperingatkan (warning) para pelatih yang saat ini ditunjuk oleh masing-masing cabang olahraga.
“Saya ingatkan kembali kepada para pelatih yang ditunjuk cabang olahraga untuk melatih untuk tidak rangkap melatih atlet POPNAS, jika sampai ada yang rangkap, maka langsung dicoret dari pelatih PON Papua,” tegas Sekretaris KONI Papua, Kenius Kogoya kepada pers, Kamis malam.
Dikatakan, kebijakan itu sudah disampaikan kepada 47 pengprov cabang olaharaga pada fokus diskusi PON yang berlangsung di Hotel Swiss-Belhotel Jayapura beberapa bulan lalu.
“Kami sudah ingatkan diawal bahwa pelatih yang sudah melatih persiapan PON itu akan tetap fokus untuk PON dan tidak boleh merangkap untuk POPNAS,” tandasnya.
Kenius mengatakan, jika seorang pelatih memaksakan untuk merangkap PON dan POPNAS, justru tidak akan maksimal dalam menciptakan atlet-atlet potensial.
Sebab, program periodesasi latihan atlet POPNAS dan PON sangat jauh berbeda.
Untuk itu, lanjut Kenius, KONI Papua tidak akan tanggung-tanggung mencoret pelatih cabang olahraga PON jika dikemudian hari kedapatan menjadi pelatih POPNAS.
“Kita harapkan pelatih yang TC untuk PON, jangan dia melatih di POPNAS lagi. Harus fokus untuk TC PON dan yang ingin berlatih di POPNAS, silahkan berlatih di sana. Kedapatan pelatih yang merangkap PON dan POPNAS saya coret,” tegasnya lagi.
Ditambahkan, berbeda dengan atletnya. Jika, kemudian hari ada atlet POPNAS yang potensial dan siap menjadi andalan Papua pada PON merupakan hal yang wajar.
“Jika atletnya ada bermain untuk POPNAS dan PON itu tidak apa-apa, karena itu POPNAS memang tujuannya untuk menciptakan atlet berjenjang ke depan,” pungkasnya. (lam/rm)