JAYAPURA (PT) – Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH menegaskan, jika semua warga yang ada di Provinsi Papua merupakan warga negara Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
“Memang kita akan membangun Indonesia besar ini, tidak membedakan ko dari sini, ko dari sana, kita ada di Indonesia besar dari Sabang Sampai sampai Merauke,” tegas Gubernur Enembe saat menggelar pertemuan dengan warga paguyuban, tokoh masyarakat dan adat yang ada di Kota Jayapura pasca demo yang berujung anarkis pada Kamis, 29 September 2019.
Dalam pertemuan yang digelar di Gedung Negara, Rabu, 4 September 2019, dihadiri Ketua DPR Papua, Yunus Wonda, Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano, Bupati Keerom, Muhammad Markum, Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro.
Gubernur Enembe mengatakan, warga Papua yang saat ini berdomisili di Papua khususnya yang ada di Kota Jayapura tidak ada perbedaan terutama soal asal usul.
“Ini Indonesia besar, kebetulan saja saya lahir di gunung, Pak Tomi Mano lahir di pantai, ada yang lahir di Sumatera. Kebetulan lahirnya ditempat yang berbeda, tetapi sesungguhnya adalah kita adalah warga negara Indonesia dari Sabang–Merauke tidak membedakan ko disini, ko disana, kami adalah Indonesia besar,” jelasnya.
Menurutnya, keberadaan paguyuban dinilai penting untuk melihat peristiwa internal yang terjadi, namun demikian semua adalah warga Indonesia dalam bingkai NKRI.
“Untuk melihat peristiwa yang terjadi di internal kita, itulah pentingnya paguyuban, kita adalah di Indonesia, warga negara Indonesia,” terangnya.
Ditambahkan, pandangan terhadap setiap orang yang hidup di Papua tentunya dapat berpandangan positif, pandangan masing-masing pribadi bukan berbeda-beda tetapi harus tetap satu Indonesia
“Yang jelas kita akan lakukan rekonsiliasi antara satu dengan yang lain kebersamaan membangun Indonesia, kebersamaan dalam bingkai NKRI dalam Bhineka Tunggal Ika,” imbuhnya. (ing/rm)