JAYAPURA (PT) – Kotak Hitam (Blackbox) Pesawat Rimbun Air jenis Twin Otter PK-DCH milik PT. Carpidem Aviansi Mandiri yang hilang kontak dalam perjalanan dari Bandara Mozes Kilangin Timika ke Kabupaten Puncak, Papua, akhirnya ditemukan Jumat, (27/9) pagi, pukul 07.15 WIT.
Pesawat itu ditemukan pada koordinat 4°7’27.11″ E-137°29’18.36 oleh tim pencarian yang terdiri dari dua personil Vertical Rescue yakni Palah Sabarudin dan Deden Wahyudin, Ony Suerjo Wibowo dari KNKT, dengan menggunakan Helycopter PK-IWV yang dipiloti Mr. Brand Harvey.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP. Ari Purwanto ketika dihubungi Papuatoday.com dari Jayapura, mengatakan, pencarian berlangsung dari pukul 06.30 WIT yang dimonitor langsung Kepala Bandara Ilaga, Herman dari Bandara Aminggaru, Ilaga.
“Pagi tadi sekira pukul 08.50 WIT Helycopter PK-IWV dipiloti Mr. Brand Harvey take-off menuju lokasi jatuhnya pesawat Twin Otter PK–DHC dan mengambil 2 orang (Tim Vertical Rescue) beserta Blackbox atau fligh recorder yang telah ditemukan,” kata Ari lewat gawainya, Jumat sore.
Dia menuturkan, pencarian berlangsung lancar dengan kondisi cuaca yang cerah dan sedikit berawan.
Penemuan diketahui setelah dua personil Tim Vertical Rescue yang menemukan Blackbox di sekitar sungai Ilame, langsung memberi sinyal kepada Mr. Brand Harvey untuk segera menjemput mereka.
Selanjutnya, Blackbox yang berhasil ditemukan tim pencarian langsung dibawa menuju Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Klas III Ilaga.
Kepala Bandara Ilaga, Herman menerangkan, ia bersama pihak KNKT telah melakukan rapat terbatas terkait penanganan Blackbox.
Hasilnya, Blackbox Twin Otter PK-DHC milik PT. Carpidem Aviansi Mandiri itu akan dibawa menuju Jakarta, untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat.
“Dua orang Tim Vertical Rescue telah berangkat menuju Timika menggunakan pesawat Twin Otter Rimbun Air PK-CDJ, selanjutnya bertolak ke Jakarta,” kata Herman.
Dikabarkan sebelumnya, pesawat Rimbun Air jenis Twin Otter itu hilang kontak pada 18 September 2019, saat mengantarkan beras 1,5 ton beras Bulog dari Timika ke Ilaga.
Empat penumpang yakni Kapten Dasep Sobirin sebagai pilot, Yudha Tutuco selaku kopilot, Ujang sebagai teknisi, dan Bharada Hadi Utomo dari Satuan Brimob Polri yang ikut dalam pesawat, ditemukan tewas pasca kejadian.
Jenazah mereka ditemukan dalam kondisi tidak utuh, pada Rabu 25 September di pegunungan Distrik Hoya, Kabupaten Mimika.
Beberapa hari proses pencarian terpaksa dihentikan lantaran titik lokasi hilangnya pesawat tersebut tertutup kabut tebal. (mt/sri)