JAYAPURA (PT) – Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Provinsi Papua, Kementerian Kesehatan akan memberikan beasiswa spesialis bagi dokter Papua.
Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto mengharapkan tenaga kesehatan khususnya yang ada di Provinsi Papua bisa terus ditingkatkan.
“Saya sudah bertemu dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk memberikan prioritas kepada dokter Papua mendapatkan beasiswa spesialis,” kata Menkes Terawan pada pertemuan Rapat Kerja Kesehatan kedua tingkat Provinsi Papua, di Jayapura, Rabu (27/11).
Menurutnya, Beasiswa Pendidikan Indonesia Dokter Spesialis (BPIDS) adalah Beasiswa Pendidikan Indonesia LPDP yang diberikan khusus untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) setingkat program magister guna mendukung ketersediaan sumber daya manusia dokter spesialis di Indonesia.
“Saya akan melakukan pendekatan dengan para Dekan Universitas yang akan menerima sebagai tempat studi, kemarin saya sudah bertemu dan saya minta prioritas Provinsi Papua,” katanya lagi.
Sebagai Menteri Kesehatan yang baru dilantik Presiden Jokowi, Terawan merasa bersyukur dapat melakukan kunjungan pertamanya ke pulau paling Timur Indonesia.
“Inilah kunjungan kerja pertama saya sebagai menteri kesehatan,” tandasnya.
Ia percaya tenaga kesehatan yang bekerja di lingkungan kesehatan akan bekerja dengan hati terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, makin berat lokasinya makin senyum.
“Hal inilah yang kita akan tunjukkan kepada masyarakat Papua baik di pedalaman, rawa-rawa, pegunungan dan lembah-lembah adalah senyum kesehatan yang dibawa dengan sinar kasih,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekda Papua, Hery Dosinaen mengatakan, Pemprov Papua selalu memberikan bantuan beasiswa kepada dokter yang ingin mengambil spesialis dengan harapan harus bertugas di Papua.
“Dengan adanya pemberian beasiswa dari Kementerian Kesehatan merupakan bentuka perhatian kepada Papua,” tandasnya.
Namun demikian, kata Sekda, prioritas utama yang harus dibenahi pertama adalah rumah sakit yang belum operasional dan pelayanan dasar Puskesmas harus ada dokter standby ditempat.
“Tentunya instrumennya harus dilengkapi, sebab banyak Puskesmas yang ada sekarang belum bisa operasional dengan baik,” ucapnya.
Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah pelayanan dasar agar pasien tidak semua dirujuk ke rumah sakit yang ada di Jayapura atau keluar Papua.
Sementara mengenai adanya dukungan transporasi dari Kementerian Kesehatan, Sekda mengaku transportasi sering hambatan di Papua.
“Papua ini penanganan kesehatannya agak susah, karena transportasi terutama kabupaten yang harus ditempuh dengan laut dan udara,” katanya.
Namun demikian, setelah Menteri Kesehatan mengetahui secara jelas kondisi dan kebutuhan ril di Papua.
Diharapkan Presiden melalui Menteri Kesehatan dapat mengakomodir semua kebutuhan kesehatan di Papua. (ing/sri)