JAYAPURA (PT) – Pemerintah Provinsi Papua sampai saat ini telah mengucurkan anggaran sebesar Rp 2,4 triliun untuk pembangunan venue dalam rangka Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Alexander Kapisa mengatakan, sebanyak 11 venue PON dibangun Pemerintah Provinsi Papua.
“Jadi, 11 venue ini dibangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Papua sebesar Rp 2,4 triliun,” ungkapnya.
Saat ini, kata Alex, venue yang dibangun atau direnovasi tidak semua ditangani oleh Dinas Olahraga, tetapi sebagian dikerjakan oleh Dinas PU Provinsi Papua.
Alex mengatakan, progres pembangunan venue PON sampai saat ini sudah mencapai 70 persen, kecuali venue lapangan tenis di kantor Walikota Jayapura.
“Venue tenis lapangan progresnya masih dibawa 50 persen, kita akan lakukan Addendum (penambahan waktu pengerjaan), kenapa sampai pembangunan bisa molor ke tahun 2020, karena dari sisi pelaksanaanya baru dimulai pada Agustus 2019, kemudian saat memulai pekerjaan ada terjadi masalah sosial dan sedikit berpengaruh kepada pembangunan, dimana, dua Minggu tidak ada pelaksanan pembangunan, jadi harus penambahan waktu pekerjaan,” kata Alex Kapisa.
Diketahui, venue PON yang dibangun baru dan renovasi di wilayah Jayapura adalah stadion Papua Bangkit, GOR GIDI, GOR Volly Indoor.
Lapangan Volly Pasir, Lapangan Tembak Indoor dan Outdoor, lapangan Baseball dan Softball, Lapangan Tenis, Rehab GOR Cenderawasih, Rehab GOR Trikora, Pembanguan Gudang Peralatan Olahraga di Doyo Baru dan pembangunan lapangan futsal di Mimika.
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipa Karya tengah melakukan pembangunan empat arena olahraga dalam mendukung pelaksanaan PON XX di Provinsi Papua tahun 2020.
Pembangunan arena olahraga dilakukan di Kabupaten Jayapura yakni arena (venue) Aquatic dan ISTORA Papua Bangkit di Kawasan Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur dan arena Cricket dan Lapangan Hockey (Indoor dan Outdoor) di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan arena aquatic yang telah dimulai sejak Desember tahun 2018 hingga November 2019, progres fisiknya sudah mencapai 55,9%, lebih cepat dari rencana semula sebesar 48,5 %. Target penyelesaian pada Juli tahun 2020 diharapkan dapat dipenuhi.
Pembangunan arena aquatic menggunakan APBN tahun jamak 2018-2020 sebesar Rp 401 miliar dengan kontraktor PT. Waskita Karya (Persero), Tbk dan selaku konsultan manajemen konstruksi PT. Ciriajasa CM-PT. Ciriajasa EC, (KSO) Rp 6,5 miliar.
Nantinya area Aquatic akan dilengkapi dengan fasilitas kolam renang yang sesuai dengan standar Federation Internationale de Natation (FINA) yang merupakan induk organisasi internasional olahraga renang.
Venue renang tersebut juga dilengkapi tata lampu berstandar field of play (FOP), alat penghitung waktu pertandingan (master clock) di lantai 1 dan lantai 2, papan skor serta tata suara, tata udara, kamera pengawas (CCTV), dan tribun penonton.
Kemudian juga dilengkapi fasilitas tambahan seperti penatan kawasan parkir, lanscap, drainase dan bangunan penunjang disesuaikan dengan batas kawasan.
Sementara untuk pembangunan Istora Papua Bangkit yang juga telah dimulai November 2018, saat ini progresnya mencapai 51,1 % atau lebih cepat dari rencana awal 43,2%. Bertindak selaku kontraktor PT PP (Persero) dengan nilai pekerjaan Rp 257,5 miliar dan konsultan manajemen PT. Virama Karya sebesar Rp 4,8 miliar.
Ditargetkan selesai Juni tahun 2020, ISTORA Papua Bangkit dilengkapi dengan area plaza kawasan termasuk kawasan parkir kendaraan di dalam dan luar area Istora.
Arena Aquatic dan Istora berada di kawasan Olahraga Kampung Harapan seluas 32 Ha. Di kompleks ini juga tengah dibangun Stadion Utama Papua Bangkit yang dilengkapi papan skor, peralatan sistem waktu, dan lampu LED standar FIFA, dengan kekuatan 1.800 Lux.
Kemudian fasilitas lainnya seperti lapangan latihan/pemanasan, zona aman stadion, dan area parkir.
Sedangkan untuk pembangunan arena Cricket dan lapangan Hockey (Indoor dan Outdoor) hingga 3 November 2019, progres fisiknya telah mencapai 50,1 % atau lebih cepat dari rencana awal sebesar 35,2 %.
Saat ini tengah dikerjakan pengaspalan dan fabrikasi rangka baja pada lapangan Hockey Outdoor, pekerjaan tribun dan lantai 2 pada pada lapangan Hockey Indoor, serta pekerjaan rangka atap baja, lapangan, dan jalan arena cricket.
Total biaya pembangunan untuk arena Cricket dan lapangan Hockey sebesar Rp 277 miliar dengan kontraktor PT. Nindya Karya dan konsultan manajemen PT. Bina Karya senilai Rp 4,9 miliar.
Pekerjaan dilaksanakan sejak Desember 2018 dan ditargetkan selesai pada Juni 2020. (lam/sri)