JAYAPURA (PT) – Kontak senjata antara aparat gabungan TNI-polri dengan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) kembali terjadi di sekitar Gulanggama dan Japaro Komplek, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Akibatnya, seorang warga bernama Meki Tipagau yang diduga merupakan anggota KKSB tewas di tempat.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel CPL. Eko Daryanto mengatakan kontak senjata terjadi pada Selasa, (18/2), sekitar pukul 07.20 WIT.
Kontak bermula ketika Tim Gabungan Satgas Gakkum TNI/Polisi yang melaksanakan patroli, melihat anggota KKSB di sekitar Kampung Gulanggama Komplek dengan membawa dua pucuk senjata.
Namun saat dikejar, kontak tembak pecah. Lalu, anggota KKSB melarikan diri ke jurang dan semak-semak arah Ugimba.
Beberapa saat kemudian, aparat gabungan melakukan penyisiran. Kemudian menemukan beberapa barang bukti antara lain seorang mayat pria yang diketahui bernama Meki Tipagau, suku Moni.
“Keterangan yang diperoleh dari kepala suku setempat, yang bersangkutan bergabung dengan OPM/KSB. Saat kena tembak, satu pucuk senjata sempat dibawa lari oleh KSB lainnya,” kata Kolonel Eko dalam siaran persnya, Rabu (19/2).
Tim Gabungan, kata Eko, juga mendapati seorang remaja bernama Kina Sani, 14 tahun, terkena rekoset amunisi di telapak kaki kirinya.
Kini, korban telah diterbangkan ke Timika untuk diambil proyektilnya.
“Diperkirakan amunisi itu ditembakkan dari arah KKSB. Posisi mereka di bawah lembah menembak membabi buta ke arah Tim Gabungan yang berada di ketinggian,” ujarnya.
Sementara, barang bukti lain yang didapat Tim Gabungan dari lokasi penyisiran antaralain satu unit laptop, sebuah handphone, HT, dua pucuk senjata rakitan, mesin fax, sebuah busur dan beberapa anak panah.
Terpisah, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom menuding aparat TNI/Polri melakukan penipuan publik.
Ia mengklaim bahwa yang menembak mati Meki Tipagau adalah aparat keamanan Indonesia.
“Komandan Operasi Umum TPNPB Lekagak Telenggen di Intan Jaya melaporkan bahwa itu adalah penipuan publik. Pasukan keamanan Indonesia lah yang menembak mati seorang warga sipil Orang Asli Papua, dan warga lainnya mengalami luka-luka,” kata Sebby kepada papuatoday.com, Rabu malam, (19/2).
Sebby menyebut ada dua warga sipil yang tewas tertembak dalam peristiwa itu, yakni Kayus Sani, 51 tahun, yang merupakan kepala suku Kampung Yoparu.
Kayus tewas setelah terkena peluru di bahu dan dadanya. Kemudian, Mecky Tipagau, 12 tahun, yang masih duduk di bangku SD Bilogai, tewas di tempat.
Selain itu, dua warga mengalami luka tembak yakni Mama Helentina Sani, 31 tahun, merupakan ibu kandung dari Mecky Tipagau, dan Malopina Sani, 11 tahun, terkena tembakan di telapak kakinya.
“Malopina sudah diterbangkan ke Timika. Ini berdasarkan laporan dari anggota kami di Papua Inteligence Service (PIS) di Sugapa,” kata Sebby. (Paul/Sri)