JAYAPURA – Sekretaris Daerah Papua, TEA. Hery Dosinaen, SIP, MKP berharap kontingen Utsawa Dharmagita Papua yang akan mengikuti festival nyayian suci keagamaan Hindu tingkat nasional ke-XIII di Palembang dapat membawa nama baik guna mengangkat harkat dan martabat tanah Papua karena ini adalah tugas mulia.
Sekda juga meminta kontingen Ustawa Dharmagita menyuarakan kodisi objektif dan kebhinekaan yang ada di Bumi Cenderawasih kepada provinsi lainnya di Indonesia, di ajang festival nyayian suci keagamaan Hindu.
“Kontingen Papua harus bisa membawa nama baik Papua. Saya lihat persiapan yang sangat luar biasa dari Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Jayawijaya dan Nabire. Ini menunjukan satu kesatuan diatas tanah ini yang ditunjukan,”ungkap Sekda saat melepas kontingen Ustawa Dharmagita di Mainhall kantor Gubernur Papua, Rabu (21/6/2017).
Sekda lebih menekankan, di Papua berbagai agama ada tetapi tidak ada gesekan-gesekan horizontal atas nama agama, suku dan sebagainya.
“Meskipun berbeda-beda tetapi kita semua dipersatukan diatas tanah ini. Atas nama Gubernur Papua, kami mendoakan muda-mudahan kontigen tiba dengan selamat serta mengikuti semua aktivitas atau perlombaan dengan baik dan tentunya membawa harus nama Papua,”katanya.
“Kami tidak beroptimis yang sangat luar biasa, tetapi dengan kerendahan hari kita tampilkan yang terbaik atas nama Papua,”jelasnya.
Ditempat yang sama Ketua Kontingen, I Komang A. Wardana menjelaskan, Ustawa adalah festival atau lomba. Sedangkan Dharmagita adalah nyayian suci keagamaan Hindu. Dimana akan berlangsung 6-10 Juli 2017 di Palembang.
“Ustawa Dharmagita memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran aga Hindu di seluruh Indonesia,”kata Wardana.
Lebih jauh diungkapkan, penyelenggaraan Dharmagita dalam bentuk nyanyian suci keagamaan dengan irama lagu yang indah sangat membantu menciptakan suasana hening dan suci.
“Oleh karena itu, keberadaannya sangat dibutuhkan sebagai bagian integral kegiatan,”tambahnya.
Ia mengutarakan, Dharmagita salah satu udaya luhur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia patut dilestarikan, dibina dan dikembangkan lebih luas lagi, tidak hanya dikalangan genarasi tua ataupun tokoh-tokoh agama Hindu, tetapi juga kepada generasi muda, remaja dan anak-anak.
“Salah satu pelestarian Dharmagita adalah melalui kegiatan Utsawa Dharmagita yang sudah dilaksanakan selama ini,”ucapnya.
Dia menambahkan, jumlah peserta Utsawa Dharmagita Provinsi Papua sebanyak 86 orang yang terdiri dari 20 orang panitia pelaksana, 30 orang dari Kota Jayapura, sembilan orang dari Kabupaten Keerom, tiga orang dari Kabupaten Nabire dan satu orang dari kabupaten Jawawijaya.
“Selain itu oficial pendamping sebanyak sembilan orang, peninjau sebanyak lima orang dan penggembira. Mengenai biaya bersumber dari APBD, APBN Kementerian Agama dan bantuan-bantuan donatur yang tidak mengikat,”tandasnya. (ing/rm).