JAYAPURA – Korupsi merupakan kejahatan yang mendapat perhatian masyarakat luas. Sejak era reformasi, korupsi menjadi kejahatan yang secara terus menerus mendapatkan perhatian untuk mendapatkan penanganan secara serius.
Bahkan, dalam lingkungan keluarga pun sangat berpengaruh terhadap pembentukan budaya korupsi. Maka, keluarga harus didasari dengan pondasi pencegahan korupsi. Demikian disampaikan Koordinator Supervisi Pencegahan KPK Wilayah Papua, Maruli Tua pada kegiatan Review Program Pemberantasan Korupsi, Penandatangan Rencana Aksi dan Penandatangan Berita Acara Penyerahan Source Code E-Planning Pemerintah Provinsi Papua kepada 8 Kabupaten dan 1 Kota, di Sasana Krida Kantor Gubernur, Selasa, (18/7/2017).
Kegiatan yang dihari Bupati/Walikota, Ketua DPRD, Sekda, Kapolres dan Kepala Bappeda Se-Provinsi Papua itu, Maruli menekankan bahwa pentingnya karakter dasar yang harus ditanamkan dalam keluarga yaitu kejujuran dan berani mengatakan tidak untuk bersikap korupsi.
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Papua sudah bekerja keras untuk pencegahan korupsi, tapi masih banyak yang harus kita perbaiki kedepan. Karena virus korupsi ini sudah masuk sampai ke dalam keluarga.
Oleh karena itu, istri atau ibu tidak perlu khawatir untuk tanyakan kepada suami jika suami menyerakan gajinya. “Kalau ibu-ibu mengetahui bapak punya gaji, honor dan lainnya Rp 20 juta, tapi bapak setor Rp 50 juta, jangan diam, tapi ditanyakan sisanya dari maka, kalau cinta keluarga tanyakan kelebihan gajinya dari mana, kalau tidak ditanya berarti ikut mendorong suami untuk melakukan korupsi,”tegasnya.
Ia menambahkan, fakta-fakta bahwa berbagai kasus korupsi dengan melibatkan hubungan keluarga sudah banyak terjadi di Indonesia, dan contoh paling nyata terjadi di Provinsi Bengkulu.
Katanya, Bengkulu itu didampingi KPK sama dengan Papua dalam hal pencegahan korupsi, tapi faktanya sejumlah keluarga Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mendatangi rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Untuk itu, Maruli imbau kepada Bupati/Walikota dan semua pihak mulai saat ini harus berusaha memerangi korupsi. Cara yang paling mudah yaitu dengan cara membangun budaya antikorupsi dimulai dari lingkungan keluarga. Karena keluarga memiliki peran sangat penting dan krusial dalam upaya mencegah korupsi.
“Keluarga adalah benteng yang dapat menentukan keluarganya terlibat korupsi atau tidak. Kita harus memiliki komitmen untuk memerangi korupsi hingga ke akar-akarnya,”imbaunya. (lam/rm)