JAYAPURA (PT) – Dalam upaya mendukung percepatan pengentasan stunting dan edukasi kesehatan, PT Freeport Indonesia (PTFI) menggandeng komunitas istri karyawan PTFI – Persatuan Wanita Kuala Kencana (PWKK), memberikan edukasi gizi cara pengolahan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) dengan memaksimalkan pemanfaatan bahan pangan lokal di Kampung Pioka Kencana, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Manager Community Health Development PTFI, Daniel Perwira mengatakan, kegiatan bertajuk “Peduli Stunting melalui Edukasi Pengolahan MPASI dengan Bahan Pangan Lokal” ini merupakan komitmen PTFI untuk mendukung program Pemerintah Kabupaten Mimika dalam menurunkan angka stunting di wilayah ini, termasuk suku Dani dan suku Damal.
“PTFI menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk komunitas PWKK dan perwakilan Pemerintah dari Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) di Bhintuka. Kegiatan edukasi ini akan dilaksanakan sebanyak satu kali setiap bulan selama enam bulan ke depan,” kata Daniel Perwira dalam keterangan persnya di Kampung Pioka Kencana dan diterima Papua Today.com, Rabu (18/10).
Masyarakat dari suku Dani dan suku Damal merupakan penduduk mayoritas yang berada di Pioka Kencana, Kampung Jayanti, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika. Warga di kampung ini menjadi salah satu target program edukasi kesehatan dari PTFI dimana warga di kampung ini perlu mendapat asupan informasi terkait pencegahan stunting dan kampanye kesehatan. PTFI mendukung pemberian edukasi warga di kampung ini terutama cara mengolah bahan makanan sehari-hari yang ada di sekitar mereka.
Manager Community Health Development PTFI Daniel Perwira dalam sambutannya pada acara pembukaan kegiatan acara bersama ibu-ibu komunitas PWKK yang turut dihadiri aparatur kampung, tenaga kesehatan dari PKM Bhintuka, kader Posyandu, tim Community Health Development (CHD) PTFI, serta ibu-ibu dari kampung Pioka. “Kami senang dapat berkolaborasi dengan komunitas PWKK dalam upaya berkontribusi mengatasi stunting di kampung Pioka. PTFI akan terus berkomitmen mendukung program-program kemanusiaan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal di sekitar wilayah area perusahaan,” ungkap Daniel Perwira.
Pada program ini, PTFI bersama komunitas PWKK memberikan edukasi cara mengolah MPASI dan makanan tambahan untuk bayi dan balita menggunakan bahan pangan lokal. Tim CHD PTFI menyediakan berbagai bahan makanan lokal, peralatan memasak, serta transportasi untuk mendukung keberhasilan program ini.
Sementara itu, para ibu komunitas PWKK memberikan edukasi tentang cara mengolah pangan berbahan lokal dengan pendampingan dari tim PKM Bhintuka. PTFI menggandeng komunitas lokal untuk senantiasa merealisasikan komitmennya dalam mencegah masalah stunting dan berbagai masalah kesehatan masyarakat di wilayah sekitar operasionalnya. Dengan kerja sama yang kuat antara berbagai pihak, PTFI berupaya menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan di Kabupaten Mimika.
“Pengentasan stunting dan pemberian kampanye kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama, dan PTFI tetap berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi yang membawa perubahan positif bagi masyarakat lokal dan generasi mendatang,” kata Daniel Perwira.
Mewakili komunitas istri karyawan Freeport PWKK, Ketua PWKK Linda Purba menyampaikan apresiasinya atas kesempatan dan kolaborasi yang dapat terwujud. “Kami komunitas ibu-ibu komunitas PWKK dari Kuala Kencana akan terus mendukung kegiatan-kegiatan sosial di sekitar area operasional PTFI dengan fokus pada peningkatan sumber daya manusia, kesehatan, dan kesejahteraan, khususnya wanita dan anak anak,” ungkap Linda.
Sebelumnya, komunitas PWKK juga telah melaksanakan kegiatan Bakti Sosial Edukasi Kesehatan Gigi kepada para murid SD Negeri 7 Pioka Kencana di Kampung Jayanti, Selasa (17/10/2023). Acara ini adalah bagian dari acara komunitas PWKK yang bisa dikenal dengan “Road To International Day 2023” yang akan diselenggarakan di Kuala Kencana, Rabu (8/11/2023).
“Acara bersama masyarakat ini diawali dengan memberikan edukasi kesehatan gigi, cara menyikat gigi yang benar, serta makan bersama dengan para murid yang berjumlah 89 murid kelas 1 sampai 6 SD yang dipimpin langsung oleh salah satu anggota komunitas PWKK yang juga bekerja sebagai dokter gigi di wilayah Timika,” pungkas Linda. (Dian)
Editor : Ronald