JAYAPURA – Untuk mendukung dan mensukseskan pelaksanaan ivent olahgara nasional empat tahunan di Papua pada tahun 2020 mendatang yakni PON XX maka dibutuhkan sekitar 700 orang lebih bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Hal ini diungkapkan, Asisten Bidang Umum Sekda Papua, Elysa Auri, SE, MM kepada wartawan usai membuka Bimtek dan sertifikasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang teknologi informasi dan komunikasi bagi angkatan kerja muda di Provinsi Papua, Senin (28/8/2017).
“Diperkirakan dibutuhkan sekitar 700 lebih orang tenaga TIK. Mereka ini yang mendapat sertifikasi dibidang TIK untuk digunakan di PON, seperti di Bandung pada PON lalu mereka banyak menggunakan tenaga ini,”ungkapnya.
Untuk mendukung penyiapan SDM di bidang TIK, lanjutnya, Pemprov Papua melalui Dinas Komunikasi dan Informati Provinsi Papua terlebih dahulu akan melakukan pelatihan.
“Dengan harapan dapat memberikan satu manfaat untuk dapat digunakan pada PON nantiu,”katanya.
Dijelaskannya, walaupun yang ikut Bimtek ini hanya 75 orang, namun diharapkan kedepan akan lebih banyak lagi yang ikut, agar jumlah kebutuhan TIK untuk PON dapat tercapai.
“Karena tenaga TIK yang akan digunakan nanti tentunya harus mempunya sertifikasi,”imbuhnya.
Bagi yang sementara mengikuti pelatihan ini, setelah mendapat sertifikasi sambil menunggu penyelenggaraan PON dapat digunakan sesuai oleh SKPD maupun perusahaan tertentu.
“Kita butuh 700, tetapi tidak hanya untuk PON sambil menunggu dia digunakan sesuai dengan sertfikat bisa digunakan di SKPD atau perusahaan tertentu,”terangnya.
Senada dengan itu, Kepala Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua, Kansiana Salle, SH mengungkapkan, untuk mensukseskan pelaksanaan PON di Papua pihaknya membutuhkan sekitar 700 orang tenaga TIK.
“Namun untuk penyiapan tenaga SDM tersebut akan dilakukan secara bertahap, hal ini disebabkan adanya keterbatasan anggaran,”ujar Kansiana Salle.
Untuk memenuhi jumlah kebutuhan tenaga TIK tersebut, Dinas Kominfo Papua meminta dukungan dari Kementerian Kominfo.
“Dengan harapan apa yang diharapkan untuk mensukseskan PON nanti bisa capai,”terangnya.
Pasalnya, karena faktor anggaran jumlah peserta yang ikut pelatihan ini hanya 75 orang dari 150 orang yang mendaftar. (ing/rm)