SEMARANG – Hingga hari keenam penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2017, lima cabang olahraga yang gagal menyumbang medali untuk Papua sudah kembali ke Jayapura. Lima cabang olahraga yang sudah selesai bertanding dan meninggalkan kota Semarang yakni basket putri, tenis lapangan dan angkat besi, dayung dan atletik.
Ketua Kontingen Popnas Papua, Idris Salama mengatakan, atlet dari lima cabor itu gagal memberikan medali kepada kontingen Papua, dan sesuai agenda usai pertandingan langsung kembali ke daerah.
“Cabor yang sudah sudah selesai tanding, langusng pulang ke Jayapura, dari lima cabor itu, atletik hanya sumbang satu medali perunggu”ujar Idris kepada wartawan disela-sela pertandingan cabang olahraga Karate, di GOR Patriot Kodam IV/Diponegoro, Sabtu (16/9/2017).
Terkait dengan prestasi atlet Papua, Idris mengaku, hingga saat ini kontingen Papua baru meraih satu medali perak dan perunggu. Kedua medali tersebut diraih dari cabor Judo dan tolak peluru. Katanya, cabor-cabor yang gagal menyumbang medali bagi Papua pada Popnas 2017 akan dievaluasi oleh Dinas Olahraga dan Pemuda.
“Jadi bukan cabornya saja, pelatih pun akan kita evaluasi semua,” ucapnya.
Lanjutnya, puncak prestasi atlet pelajar itu ada di Popnas, sehingga kalau gagal, tentu akan dievaluasi, dan yang gagal tidak lagi bisa masuk Pusat Pelatihan dan Latihan Pelajar (PPLP), harus ikut seleksi bersama pelajar yang lainnya.
“Tahun 2019 Papua menjadi tuan rumah, nanti kita pulang ke Jayapura langsung kita lakukan seleksi atlet untuk masuk PPLP untuk persiapan kerjurnas PPLP maupun Popnas sendiri,” tandasnya. (lam/rm)