JAYAPURA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mendorong pemberdayaan perempuan Papua, hal ini tentu merujuk pada amanat UU No 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus).
Pemprov Papua melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait diharapkan memaksimalkan potensi dan peluang perempuan pasa usaha kelompok usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
“Pemerintah tentu melalui OPD berupaya untuk membina memberdayakan serta melindungi perempuan secara umum yang ada di Papua dan secara khusus bagi perempuan Papua sesuai amanat dalam UU Otsus,”ungkap Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH melalui Staf Ahli Gubernur, Drs. Simeon Itlay disela-sela kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga sejahtera di halaman Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Papua.
Dikatakan, pembangunan keluarga sejahtera pada hakekatnya adalah upaya peningkatan kualitas keluarga yang bercirikan kemandirian dan ketahanan. Peningkatan kualitas keluarga dapat dicapai apabila keluarga tersebut melaksanakan 8 fungsi keluarga secara optimal.
“Salah satunya adalah fungsi ekonomi, keluarga dilakukan melalui upaya pemberdayaan kelaurga, agar pemberdayaan keluarga dalam bidang ekonomi tersebut dilakukan salah satunya melalui kelompok UPPKS,”katanya.
Pihaknya mengapresiasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Papua yang telah melakukan pameran hasil kerajinan perempuan Papua yang berasal dari 2 wilayah adat dari 12 kabupaten.
“Saya lihat ibu-ibu peserta pameran ini, harus terus didorong agar pemberdayaan tetap dilakukan, yang perlu digarisbawahi lakukan monitoring, evaluasi, pembinaan dan pemberdayaan pada kelompok perempuan yang rentan hal akses dan manfaat pembangunan dan koordinasi komunikasi ke kabupaten/kota sesuai dengan tugas pokok dan fungsi,”bebernya.
Ditambahkan, peserta yang telah mengikuti kegiatan tersebut diharapkan terus berlanjut.”Keunikan dari kegiatan ini kan representasi dari masing-masing kabupaten, sehingga kita harapkan kedepan terjadi pemberdayaan secara berkesinambungan,”pungkasnya. (ama/rm)