JAYAPURA-Pemerintah Provinsi Papua menetapkan tiga Kabupaten sebagai proyek percontohan (pilot project) program “Bangga Papua” atau Bangun Generasi dan Keluarga Papua Sejahtera. Tiga daerah tersebut yakni Kabupaten Paniai, Lanny Jaya dan Asmat.Melalui program ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua ingin memfokuskan perhatian kepada generasi emas Papua yang pada beberapa tahun kedepan akan menjadi penerus generasi yang sekarang.
“Selain itu, kami juga ingin meningkatkan kesejahteraan keluarga, dengan memfokuskan diri pada kelompok lanjut usia. Mereka adalah orang tua kita, mereka yang telah merawat dan mendidik kita semua. Ini adalah bentuk penghormatan kita pada orang-orang tua kita. Melalui program Bangga Papua ini, kami akan menyalurkan bantuan tunai kepada keluarga-keluarga yang memiliki anak berusia di bawah 4 tahun dan memiliki anggota keluarga berusia diatas 60 tahun,” ujar GubernurPapua Lukas Enembe,S.IP,M.H, dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Anny Rumbiak pada kegiatan Lokakarya Program Perlindungan Sosial Bangga Papua, di Aula Bappeda, Kamis (28/9).
Menurutnya, program ini akan dimulai tahun 2018 dan selanjutnya akan dikembangkan ke wilayah lainnya di tahun 2019 dan seterusnya. Bahkan, Pemerintah Papua dengan bantuan teknis dari Program Kompak dan Mahkota, yang merupakan dukungan Pemerintah Australia untuk pembangunan Papua, yang telah merancang program jaminan sosial yang diberi nama “Bangga Papua” ini.
“Kami menyadari program ini merupakan hal yang baru bagi Pemerintah Provinsi Papua. Banyak hal-hal baru yang kami pelajari dari proses perancang program ini. Saya mengharapkan kita semua dapat bekerja sama mendukung pelaksanaan program ini. Pelaksanaan di tiga kabupaten percontohan ini akan menjadi dasar pembelajaran kita dalam memperluas program ini ke seluruh daerah di Papua,” ujarnya.
Pelaksanaan program ini, kata Gubernur, tentu akan membutuhkan dukungan dan kerja keras dari berbagai pihak, baik itu pemerintah provinsi, kabupaten maupun mitra pembangunan. Bahkan, sejumlah tantangan juga sudah berhasil teridentifikasikan. Seperti misalnya pada saat proses pendataan penerimaan bantuan, proses penyaluran dana hingga ke tangan penerima manfaat di pedalaman. Namun pemerintah optimis, tantangan-tantangan tersebut bisa diantisipasi bersama.
Gubernur menuturkan, salah satu tugas besar Pemerintah Provinsi Papua yang perlu dilaksanakan untuk menjadikan Papua dan masyarakatnya Bangkit, Mandiri dan Sejahtera adalah menurunkan angka kemiskinan dan memberikan generasi baru Papua, yakni anak-anak asli Papua, dimana hari-hari pertama kehidupannya dipenuhi dengan kecukupan gizi dan bebas dari penyakit yang disebabkan kemiskinan.
“Oleh karena itu, sekecil apapun dana yang dialokasikan untuk keluarga Papua, bila dapat dikelola dengan baik akan membawa perubahan positif pada kehidupan keluarga yang bersangkutan. Kami menggarisbawahi bahwa kemandirian keluarga asli Papua akan membawa perubahan hidup orang Papua dimasa depan,”tandasnya.(lam/jg)