JAYAPURA-Pemerintah Provinsi Papua dibawah kepemimpinan Lukas Enembe,S.IP.MH, dan Klemen Tinal,SE.MM, berhasil menurunkan angka kemiskinan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Provinsi Papua, Muhammad Musa’ad, kepada wartawan belum lama ini mengaku, sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Papua pada bulan Maret 2017 angka kemiskinan Papua 27,62 persen atau turun dari 28,40 persen dan untuk kemiskinan tahun ini urutan kedua top mover setelah Provinsi Maluku yang menempati urutan pertama.
“Jadi pertumbuhahn terbaik diseluruh provinsi Indonesia adalah Papua, jadi ini saya angka-angka sudah cukup baik. Namun jika ada yang kurang yakin dengan pencapaian tersebut, saat ini kita sedang memeprsiapkan visual dan juga testimony dari masyarakat bahwa apa yang mereka sudah rasakan seperti jalan-jalan di lingkar pegunungan tengah yang akan selesai pada tahun 2019,”katanya lagi.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan persentase penduduk miskin di Papua selama enam bulan terakhir mengalami penurunan sebesar 0,78 persen yaitu dari 28,40 persen pada September 2016 menjadi 27,62 persen pada Maret 2017.
Kepala BPS Papua Simon Sapari, di Jayapura, Selasa, menuturkan selama 18 tahun terakhir (1999-2017) kondisi kesejahteraan masyarakat Papua kian membaik.
“Tercatat persentase penduduk miskin pada periode tersebut menurun secara signifikan sebesar 27,13 persen, yaitu dari 54,75 persen pada Maret 1999 menjadi 27,62 pada Maret 2017,”ujarnya.
Ia memaparkan pada lima tahun pertama Otonomi Khusus (Otsus) Papua berjalan (2001-2005) persentase penduduk miskin menurun sebesar 0,97 persen, yaitu dari 41,80 persen menjadi 40,83 persen.
Kemudian pada lima tahun kedua pelaksanaan Otsus (2006-2010) persentase penduduk miskin menurun sebesar 4,72 persen.
“Penurunan persentase penduduk miskin terbesar terjadi pada periode Maret 2010-Maret 2011 di mana terdapat 4,82 persen penduduk yang pada tahun 2010 penghasilannya di bawah garis kemiskinan kini bergeser di atas garis kemiskinan sehingga menjadi tidak miskin,”kata dia.
Simon menjelaskan dilihat menurut tipe daerahnya, penduduk miskin di Provinsi Papua terkonsentrasi di daerah perdesaan, di mana pada Maret 2017 terdapat 36,20 persen penduduk miskin tinggal di perdesaan, sedangkan di perkotaan hanya sebesar 4,46 persen.
Jika dibandingkan dengan kondisi pada periode sebelumnya (September 2016), terdapat penurunan persentase penduduk miskin di daerah perdesaan sebesar 0,87 persen. Untuk daerah perkotaan persentase penduduk miskin mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen.(ing/jg)