JAYAPURA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menjadi pelopor Master Plan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Indonesia. Master plan ini akan menjadi acuan pelaksanaan PON di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
Demikian dikemukakan Ketua Tim Penyusunan Master Plan PON, Drs. Iwan Barata,M.Pd disela-sela Paparan Laporan Pendahuluan Penyusunan Master Plan Penyelenggaraan PON 2020, di Hotel Fave Hotel Jayapura, Jumat (6/10/2017)
“Semenjak PON pertama hingga PON ke XIX di Jawa Barat, belum ada master plan PON. Sekarang Papua membuat master plan dan sekaligus menjadi provinsi pelopor pembuatan master plan,”ungkap Iwan yang juga ahli manajemen olahraga di Indonesia.
Menurut Barata, langkah Papua menyusun Master Plan PON patut diapresiasi karena selangkah lebih maju dari provinsi-provinsi penyelenggaran PON sebelumnya. Master plan menjadi syarat penyelenggaraan multi event olahraga dan sudah paten digunakan pada Sea Games, Asian Games dan event-event olahraga ditingkat internasional.
Dikemukakan Barata, penyusunan master plan tersebut meliputi tiga tahap pelaporan yakni tahap laporan pendahuluan, laporan antara dan laporan akhir atau final. Tahap laporan pendahuluan telah didahului dengan paparan pendahuluan dengan melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda), Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda), Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB-PON) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua.
“Untuk tahap laporan antara, kami juga akan mengirimkan tim untuk memantau langsung kondisi ke 5 klaster penyelenggaraan PON Papua dan tahap laporan akhir akan difinalisasi dalam sebuah forum diskusi terarah atau Focus Group Discussion (FGD), ”jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan Barata, penyusunan masterplan PON XX Papua bertujuan agara penyelenggaraan PON XX dan PEPARNAS XVI di Provinsi Papua lebih terencana dengan matang mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan paska penyelenggaraan sesuai prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas.
“Master plan ini juga menjadi acuan dan pedoman bagi stakeholders terkait untuk mencapai sukses penyelenggaraan, sukses administrasi, sukses prestasi, sukses pemberdayaan ekonomi rakyat dan sukses promosi daerah serta menjadi model percontohan bagi Provinsi selanjutnya untuk menyelenggarakan PON XX dan PEPARNAS XVI yang lebih terencana dengan baik,”kata Barata.
Hal terpenting lainnya adalah membuat rencana anggaran serah terima aset venue dan peralatan pertandingan yang bersumber dari APBN dan sumber dana lainnya supaya terselenggaranya tertib manajemen aset paska penyelenggaraan PON XX dan PEPARNAS XVI. Dan membuat panduan teknis untuk mencapai sukses penyelenggaraan PON XX dan PEPARNAS XVI.
Dia menguraikan bahwa PON Papua unik karena 5 klaster yang menjadi tempat penyelenggaraan PON memiliki ciri khas budaya dan adat istiadat yang terbagi dalam lima wilayah adat yakni wilayah adat Mamta meliputi Kota Jayapura dan Jayapura, wilayah adat Saireri meliputi Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Mimika termasuk wilayah adat Mee Pago,Kabupaten Jayawijaya wilayah adat La Pago dan Kabupaten Merauke termasuk wilayah adat Anim Ha.(jg/al/lam)