MERAUKE-Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Yohana Yembise mengatakan pemimpin daerah atau posisi-posisi strategis seharusnya dapat terwakili oleh perempuan di seluruh Indonesia, khususnya di Tanah Papua.
“Apalagi di Kabupaten Merauke, perempuan harus mengejar kemajuan dalam menangani masalah perempuan dan anak. Sebab, di negara-negara maju telah memperhatikan empat pilar tidak lagi hanya perempuan dan anak, tetapi juga disabilitas dan Lansia,”ujarnya ketika berkunjung ke Kabupaten Merauke, Sabtu (28/10/2017)
Dikatakan, perempuan-perempuan Merauke harus menjadi bagian dalam pembangunan bangsa, diantaranya dengan menjadi pemimpin daerah dan mengisi posisi-posisi strategis di berbagai bidang. “Pesan saya pada Pemerintah Daerah Kab Merauke, agar perempuan-perempuan asli Papua mendapat perhatian, karena daerah ini adalah daerah otonomi khusus sehingga diharapkan kebijakan-kebijakannya dapat memprioritaskan urusan perempuan,” tuturnya.
Yohana menghimbau, kepada kaum laki-laki agar memperhatikan, melindungi dan memberdayakan serta memberikan peluang kepada perempuan. Ia juga menegaskan agar tidak terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak harus di hapuskan, banyak angka kriminalis menyangkut kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Kalau ada pemimpin perempuan di Papua saya percaya masalah perempuan dan anak dapat teratasi karena KDRT masih tinggi di Papua. Pemicunya adalah miras. Marilah kita lindungi jauhi kekerasan terhadap perempuan dan anak penerus bangsa ini,”ujarnya.
Sementara itu, dalam kegiatan tersebut dihadirkan lima tokoh inspirasi dari beberapa lembaga masyarakat Merauke untuk menceritakan persoalan serta kondisi perempuan dan anak yang masih kurang perhatian. Tidak hanya itu, mereka juga menawarkan sejumlah program penanganan dan pemberdayaan sebagai solusi.(ing/jg)