JAYAPURA – Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE, MM mengharapkan kedepan secara rutin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dapat mengkoordinir pelaksanaan pameran pekan pembangunan Papua setiap tahun. Sehingga progres pembangunan di era kepemimpinan Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH dan Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE, MM bisa terekspos dengan baik dan diketahui masyarakat Papua.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Wagub Klemen Tinal ketika menutup secara resmi Pameran Pembangunan Papua tahun 2017 di Halaman Kantor Gubernur Papua, Sabtu (25/11/2017).
“Dana Otonomi Khusus (Otsus) kita sudah turunkan ke kabupaten/kota dengan alokasi yang mencapai 80 persen, karena kabupaten/kota lah yang memiliki masyarakat dan pembangunan yang terjadi luar biasa dan tidak hanya data tetapi fakta di lapangan demikian,”ungkap Wagub Klemen.
Klemen menegaskan bahwa pembangunan dengan konteks wilayah adat ini memang tidak berpusat di satu tempat tetapi sudah menyeluruh di Provinsi Papua baik di gunung, lembah-lembah, maupun pesisir Papua, sehingga dengan konsep pembangunan yang ada pihaknya optimis bahwa saat ini Papua tengah berada di fase kemandirian menuju fase kesejahteraan dalam komitmen Papua bangkit, mandiri dan sejahtera.
“Kita membangun tentu dengan karakteristik daerah masing-masing, nah konsep ini yang Gubernur dan saya mencoba agar kalau daerah lain bisa, kenapa kita tidak bisa, padahal kita mampu membangun daerah kita sendiri, tidak ada kata tertinggal, apa yang kita lakukan hari ini bukan untuk kita tetapi untuk anak cucu kita di kemudian hari nanti,”tegasnya.
Ia juga mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak malu dengan menggunakan produk asli Papua, dirinya mengharapkan agar orang yang tinggal di Papua, jangan malu untuk ,menggunakan noken, karena noken merupakan identitas dari orang Papua yang diakui di seantero dunia.
“Bagaimana kita harus mengkapitalisasi budaya kita seperti penggunaan noken agar menjadi budaya nasional, kita tentu harus mencintai produk lokal, kita harus belajar dari Mahatma Ghandi di India yang menggunakan produk lokal sehingga menjadikan produk lokal digunakan secara nasional ketika itu,”tuturnya.
Selain itu dirinya juga meminta kepada masing-masing daerah, untuk bagaimana mengemas agar penyelenggaraan pekan pembangunan tidak hanya dilakukan di tingkat provinsi saja, melainkan juga dilakukan di tingkat kabupaten/kota.
Senada dengan itu, Ketua Panitia Pekan Pembangunan Papua tahun 2017, Dr. Drs. Muhammad Musa’ad, M.Si menuturkan bahwa rangkaian pekan pembangunan resmi berakhir sejak dibuka oleh Gubernur Papua pada Selasa (21/11), lalu dimana kehadiran warga masyarakat di pekan pembangunan kali ini cukup tinggi bahkan menyentuh angka 3000 orang per hari.
“Rangkaian pembangunan resmi ditutup oleh Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE, MM. Ini merupakan representasi dari pembangunan yang telah dilakukan diera kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua saat ini,”tuturnya.
Ditambahkan, pekan pembangunan kali ini tidak hanya berbicara mengenai keberhasilan, semata tetapi dalam progres pembangunan tersebut juga disajikan data berdasarkan hasil monitoring kolaborasi yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Selain menutup secara resmi pameran pembangunan Papua tahun 2017, Wagub juga menyerahkan hadiah kepada para pemenang dari masing-masing kategori. (ama/rm)