JAYAPURA – Pelaksanaan pemilihan Puteri Indonesia daerah Papua tahun 2017, menarik perhatian pasalnya dalam pemilihan kali ini dari 18 kontestan yang ikut ke tingkat Provinsi Papua ini, beberapa diantaranya putri asli Papua, hal ini tentu merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat Papua.
Hal ini diungkapkan oleh Mama Papua, Ny. Yulce Enembe, SH yang juga Pelaksana Kegiatan Pemilihan Puteri Indonesia Daerah Papua tahun 2017 ketika memberikan arahan pada kegiatan pemilihan Puteri Indonesia daerah Papua tahun 2017 di Sasana Krida Kantor Gubernur Papua, Selasa (27/11/2017), malam.
“Kita telah menyaksikan penampilan mereka (Putri Indonesia daerah 2017) yang mana mereka mampu bangkit, sama dengan puteri-puteri Indonesia di daerah lainnya. Ini membutuhkan bahwa perempuan Papua juga bisa,”ungkapnya.
Dirinya menyerahkan penilaian siapa yang terbaik kepad juri, meski begitu dirinya meyakini bahwa 18 kontestan tersebut merupakan perwakilan terbaik dari putri-putri Papua yang mampu mengembangkan bakat dengan baik.
“Saat mereka pentas di panggung juga merupakan representasi dari masing-masing daerah, dimana mereka mampu menari tarian-tarian khas Papua, menyanyi serta drama teatrikal yang tentu tidak hanya untuk dinilai tetapi mampu menghibur penonton yang hadir juga,”tuturnya.
Yang terpenting, ujar Yulce Enembe, kehadiran putri-putri Papua ini diharapkan dapat mengangkat harkat dan martabat Perempuan Papua ke seantero tanah air.
”Pesan saya selain mampu menampilkan yang terbaik, diharapkan juga mampu memberikan cerminan bahwa kedepan anak-anak Papua bisa mengikuti jejak dari 18 kontestan ini,”ujarnya yang juga Ketua TP PKK Provinsi Papua.
18 kontestan diantaranya Alfrida Kallem ( Kabupaten Lanny Jaya 2), Asprilia Y Pattiheuwean (Kota Jayapura 1), Dina Diana Imbiri (Kabupaten Waropen 1), Putri IP Wakerkwa (Kabupaten Mimika), Rosalina Maniagasi (Kabupaten Biak Numfor 1), Aksamina Luasia Deda (Kabupaten Jayapura), Magabale SM Ciarta Belau (Kabupaten Intan Jaya).
Kemudian Yoanita Sharon Wakerkwa, Ribka Lusara Amelia (Kabupaten Lanny Jaya 2), Maria Ester Mey (Kabupaten Pegunungan Bintang), Elfien Andrea (Kabupaten Yahukimo), Yosefine Ramandey (Kabupaten Waropen 2), Sela Catarina Awak (Kabupaten Biak Numfor 1), Yuliana Petronela (Kota Jayapura 2), Juliana Maria Nussy (Kabupaten Jayawijaya), Yocbeth M Nukuboy (Kabupaten Sarmi) dan Neldy Artristi Andoy (Kabupaten Nabire). (ama/rm)