JAYAPURA – Demi menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegera, Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura rencananya akan menunjuk kearifan lokal atau nilai budaya Papua.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Recki D. Ambrauw, S.Sos, M.Si kepada wartawan, Rabu (29/11/2017).
“Untuk mengangkat nilai-nilai budaya lokal Papua tersebut di Bandara Sentani perlu kerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas Pariwisata,” ungkapnya.
Untuk menarik wisatawan, kata Recki Ambrauw ruang-ruang yang kosong di Bandar Udara Sentani akan didesain dengan kearifan lokal untuk lebih menunjukkan keanekaragaman budaya Papua.
“Nuansa kearifan lokal tersebut tentunya untuk mengangkat nilai-nilai budaya Papua,” terangnya.
Dengan harapan penumpang atau orang yang berkunjung ke Papua melalui di Bandara udara Sentani dapat melihat keanekaragaman budaya Papua dengan destinasi yang ada.
“Jadi ini sekaligus sebagai sebagai promosi pariwisata, bagaimana kita mendesain. sehingga penumpang yang baru tiba maupun akan berangkat dapat melihat budaya lokal Papua,” katanya.
Ia menilai hal tersebut sangat positif dalam mengembangkan dan mempromosikan budaya dan kearifan lokal.
“Sangat perlu dikembangkan, karena Bandar udara diseluruh Indonesia telah mengangkat ciri khas masing-masing daerah,” katanya lagi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ujar Reki Ambrauw pihaknya telah melakukan pertemuan dengan instansi terkait untuk mendorong hal tersebut.
“Kami sudah bicara dengan instansi terkait seperti kepala Bandar Udara Sentani dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua, hanya kedepannya semuanya membutuhkan biaya. Sebab ruang-ruang di bandara perlu ditata kembali,” katanya lagi.
Selain itu, lanjut Recki Ambrauw dalam rangka mensukseskan PON XX Tahun 2020 di Papua, perlu dilakukan sosialisasi baik di pesawat maupun kapal laut seperti membagikan brosur terkait ciri khas Papua.
“Itu sudah kita bicarakan, bahkan saya sudah lakukan pembicaraan dengan beberapa operator penerbangan jika logo PON XX sudah ada kami mau minta supaya dipasang di pesawat atau kapal laut supaya kita masyarakat Papua dan masyarakat Indonesia pada umumnya dapat mengetahui pelaksanaan PON XX di Bumi Cenderawasih,” tandasnya. (ing/rm)