JAYAPURA – Dalam kunjunga kerja (Kunker) Presiden RI, Ir Joko Widodo di Kabupaten Nabire khususnya dan wilayah Meepago pada umumnya, disambut dan diapresiasi oleh salah seorang anggota DPR Papua, Jhon NR Gobai yang berasal dari wilayah Meepago.
“Rencana kedatangan yang kami ketahui adalah untuk meresmikan beberapa fasilitas umum diwilayah Nabire seperti PLN dan RSUD yang dibangun lewat program pemerintah melalui APBN. Karena membangun daerah adalah kewajiban pemerintah dan hak masyarakat adalah untuk dapat menikmati pembangunan dari kewajiban pemerintah tersebut,” ungkap Jhon Gobai.
Namun dengan tegas, John Gobai meminta ketegasan, sikap dan keputusan Presiden Jokowi terkait dengan sejumlah kasus pelanggaran HAM yang oleh Komnas HAM telah ditetapkan sebagai kasus pelanggaran HAM berat, terutama kasus Paniai Berdarah tahun 2012.
“Kasus ini yang dijanjikan oleh negara melalui Presiden untuk diselesaikan, namun sampai hari ini belum juga terselesaikan hingga kunjungan Presiden Jokowi ke Nabire. Jadi kami minta ketegasan Presiden Jokowi untuk selesaikan pelangaran HAM di Paniai Berdarah,” tegas Jhon Gobai.
Untuk itu, ia mengingatkan Presiden Jokowi bahwa hal itu adalah janji yang menunjukkan wibawa negara.
“Makanya, kami menagih janji Presiden terkait penyelesaian kasus tersebut,” imbuhnya.
Ia menambahkan, dengan kehadiran Presiden di Nabire ini, pihaknya meminta secara resmi untuk Presiden mengintruksikan supaya oknum-oknum aparat tidak lagi melakukan bisnis baik langsung maupun tidak langsung. Kemudian juga melakukan pengamanan di perusahan-perusahan perkebunan sawit, pertambangan dan usaha-usaha lainya di wilayah Nabire, Paniai, Deyai, Dogiyai, Intan Jaya dan Mimika,” pintanya.
Menurutnya, hal ini harus disadari oleh Presiden bahwa pendekatan aparat keamanan di sektor bisnis telah menjadi pintu besar untuk terjadinya pelanggaran HAM di wilayah Meepago.
Oleh karena itu, ia berharap kehadiran Presiden Jokowi bersama rombongan ke Nabire, bukan hanya sekedar meresmikan beberapa fasilitas umum, tapi juga membawa kabar yang menggembirakan bagi rakyat di Meepago.
“Semoga kehadiran Presiden di Nabire ini dapat merubah situasi pengelolaaan sumber daya alam yang menghormati masyarakat pemilik hak di wilayah Mepago,” tandas Jhon Gobai. (ara/rm)