JAYAPURA – Ibadah syukuran dan pesta rakyat dalam rangka Deklarasi Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua periode tahun 2018-2023 Lukas Enembe, S.IP, MH dengan Klemen Tinal, SE, MM, Sabtu (30/12/2017) dipusatkan di Lapangan Hawai Sentani, Kabupaten Jayapura dan dihadiri ribuan masyarakat Papua termasuk masyarakat lintas nusantara.
Masyarakat tumpah ruah saat menghadiri acara tersebut sekaligus mengikuti ibadah syukuran yang dipimpin Pdt. Robert Mareny dilanjutkan dengan peryataan sikap dari lima wilayah adat di Papua yakni wilayah adat Mamta, wilayah adat La Pago, wilayah adat Mee Pago, wilayah adat Saireri dan wilayah adat Ha Anim serta perwakilan wilayah adat Papua Barat di Papua yakni Bomberai termasuk masyarakat adat lintas nusantara.
Ketua Panitia, Albert Wanimbo mengatakan bahwa kegiatan ini dapat terlaksana dengan berbagai dukungan sumbangan dari donatur.
“Sumbangan sebanyak 1.020 ekor babi untuk kegiatan bakar batu,” bebernya.
Dikatakannya, parade budaya nusantara ini sebaga wujud nyata dalam merawat tali silahturahmi dalam kemanusiaan. Untuk itu, diusulkan parade budaya adat dan nusantara ini dapat digelar pada setiap tahun di 5 wilayah adat untuk menjaga kebudayaan dan adat istiadat setiap tanggal 30 Desember digelar secara serentak.
Pesta rakyat ini, lanjutnya ditandai dengan pernyataan sikap dari perwakilan lima wilayah adat yang ada di Papua termasuk lintas nusantara. Dalam pernyataan sikap itu diawali tuan rumah, Kepala Suku Adat Tabi, Orgenes Kawai mengatakan kepemimpinan LUKMEN sudah mulai terlihat dengan berbagai program pembangunan yang sudah masuk hingga ke kampung-kampung.
“Ijinkan saya selaku wakil ketua adat Suku Sentani. Kami masyarakat Tabi siap mendukung secara penuh dalam proses pembangunan di tanah ini. Sebab mencari orang sederhana dan mau membangun saat ini sangat susah,” katanya.
Selanjutnya, Yulius Maniagasi yang mewakili wilayah Saireri menegaskan pasangan LUKMEN silahkan maju lagi sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur.
“Kalian berdua silahkan maju kami siap mendukung dan siap berdiri di belakang,” imbuh Yulius.
Kemudian dari wilayah La Pago yang disampaikan Petrus Payogwa yang didampingi para kepala suku diantaranya dari Pegunungan Bintang dan Yalimo dan 8 kabupaten lainnya termasuk juga Yahukimo menegaskan dari 10 kabupaten di wilayah La Pago bahwa pasangan LUKMEN adalah satu kebanggaan buat masyarakat gunung.
Untuk itu, para kepala suku ini mendoakan agar pasangan ini dapat sehat selalu dan membawa Papua Bangkit, Mandiri dan Kesejahteraan. Disamping itu juga, mereka menegaskan Yahukimo dengan 51 distrik merupakan kabupaten pertama yang memenangkan pasangan LUKMEN pertama kali saat Pilkada 5 tahun lalu.
“Lukas dan Klemen juga dianggap sebagai pasangan yang telah membawa pembaharuan,” bebernya.
Dari wilayah Mee Pago yang disampaikan Yustus Gobay dalam dukungan politiknya mengatakan hanya Lukas Enembe yang bisa mengurus orang Papua. Sedangkan hal yang sama juga disampaikan dari wilayah adat Ha Anim yang disampaikan Vincent Anakota.
Sedangkan wilayah Domberay Meybrat dikatakan Nagot Lemauk mengucapkan terima kasih kepada pasangan LUKMEN yang sudah membangun Papua ini. Sementara itu, paguyuban Lintas Nusantara yang diwakilkan Charles Simare-mare menyatakan sikap paguyuban tidak takut, tidak malu-malu dan sembunyi-sembunyi untuk memberikan dukungan kepada LUKMEN.
Pasangan LUKMEN sudah dianggap sebagai orangtua Se-Nusantara yang bekerja di tanah Papua. Paguyuban ini siap mendukung pasangan LUKMEN di periode kedua yakni 2018 -2023.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan lukisan dari anak asli Papua Yanto Gombo dari Suku Walat yang diberikan kepada Lukas Enembe. Pasangan LUKMEN dideklarasikan Koalisi Papua Bangkit Jilid II yang terdiri dari 10 partai pendukung.
Ke-10 partai pendukung tersebut yakni Golkar, Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Demokrat.
Lukas Enembe dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Papua yang sudah mendukung dirinya bersama Klemen Tinal memimpin Papua selama 4 tahun 8 bulan dan tanggal 9 April 2018 nanti akan berakhirnya masa jabatannya.
“Saat ini kami masih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, nanti bulan April 2018 baru kita letakan jabatan,” ucapnya.
Pada akhir orasi politiknya, Lukas Enembe berpesan agar semua bersatu dalam ke bhinekaan.
“Papua penting bagi Indonesia, kita beda agama, suku tapi kita semua dalam kebhinekaan untuk membangun Indonesia khususnya bumi Papua demi kesejahteraan rakyat,” pungkas Lukas Enembe. (lam/rm)