JAYAPURA (PT) – Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera terus berinovasi dan berkembang menjadi sebuah perusaahaan yang juga sebagai pioner dari pada perusahaan nasional lainnya dengan selalu eksis dan melayani seluruh masyarakat sebaik-baiknya.
Kepala Kantor AJB Bumiputera cabang Jayapura, Mangatur Simanungkalit mengatakan, sebelumnya AJB Bumiputera merupakan sebuah perusahan asuransi jiwa yang sifatnya hanya perorangan, akan tetapi pada saat ini telah memiliki lini bisnis asuransi lainnya, diantaranya asuransi jiwa kumpulan, syariah dan asuransi kerugian (Bumida) yang disatukan menjadi sebuah perusahaan group.
“Selain itu, kami juga mempunyai group Bumiputera lainnya yang secara nasional bergerak dibidang keuangan, finance, perhotelan, properti, percetakan dan beberapa jenis usaha lainnya, yang dalam perkembangannnya telah dibentuk dan dikelola sedemikian rupa untuk satu tujuan membayar hak-hak para pemegang polis itu bisa lancar dan tepat waktu,” ungkapnya usai perayaan HUT AJB Bumiputera yang ke 106, Senin (12/2/2018).
Dalam perkembangan bisnisnya, hingga saat ini AJB Bumiputera masih tetap eksis yang juga sebagai salah satu ikon terbaiknya adalah asuransi pendidikan tanpa meninggalkan semua jenis asuransi lainnya, dimana khusus asuransi pendidikan tersebut, pihaknya terus berinovasi dengan membuat beberapa jenis, diantaranya pendidikan konvensional, unit link dan bahkan dalam bentuk syariah.
“Pengguna asuransi pendidikan tersebut saat di seluruh Papua dan Papua Barat telah tembus di angka 50 ribu pemegang polis. Kedepan, kami akan selalu menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan semua perusahaan BUMD yang ada. Terlebih khusus asuransi jiwa dan kesehatan para anggota dewan yang saat ini hanya kami yang melayaninya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” jelasnya.
Dijelaskannya, sepanjang 2017 lalu, dari semua lini asuransi yang ada, termasuk asuransi syariah dan perorangan, AJB Bumiputera Papua dan Papua Barat telah membayarkan klaim sebesar Rp 258.305.837 terhadap semua jenis polis.
“Sedangkan khusus asuransi pendidikan selain yang sudah habis kontrak, klaim meninggal dunia dan penerima manfaat tahapan sekolah (Masuk SD, SLTP, SMA dan Perguruan tinggi) kami telah membayarkan klaim sebesar Rp 17.938.122,” tandasnya. (gri/rm)