JAYAPURA (PT) – Warga Kota Jayapura mulai menggemari buah Rambutan dan Durian yang kini dijual di sejumlah tempat-tempat strategis di Kota Jayapura.
Tampaknya musim panen buah Rambutan dari Kabupaten Merauke dan buah Durian dari Manokwari mulai menghiasi jalan-jalan membuat para pedagang buah musiman juga mulai banyak terlihat.
Bahkan ada pedagang mengumpulkan dan menjajakan buah musiman ini secara berkeliling.
Seorang pedagang, Jhoni mengaku, beberapa desa/kampung di Kabupaten Merauke sejak beberapa pekan terakhir ini sedang berlangsung panen buah Rambutan.
Sama halnya di Manokwari juga sedang panen buah Durian.
Musim buah di dua daerah itu membuat dirinya dengan berberapa pedagang musiman lainnya untuk mengumpulkan buah itu langsung dari petani dan kemudian dikirim langsung ke Kota Jayapura, untuk selanjutnya di jajakan keliling ke tempat keramaian.
Bahkan ada pedagang buah musiman seperti di sisi jalan Koti Pelabuhan, Komplek Ruko Pasifik, parkiran depan SIP, Skyline, Abepura dan beberapa tempat strategis lainnya yang biasa dilalui oleh para karyawan dan ASN usai pulang dari kantornya masing-masing.
Di semua tempat itu juga, banyak pedagang yang singgah menunggu masyarakat melintas yang senantiasa memborong dagangan mereka.
“Buah Rambutan dijual Rp 35 hingga Rp 40 per kilogram, sedangkan Durian Rp 50 hingga Rp 100 ribu per kilogram. Bahkan bisa mencapai Rp 70 ribu hingga Rp 150 ribu per buah tergantung dari kualitas dan besaran buah Durian itu sendiri,” jelas Jhoni.
“Untuk menjadi pedagang musiman seperti ini tidak membutuhkan modal yang banyak, hanya harus menyewa mobil blakos dan karpet plastik sebagai tempat menaruh buah untuk dibawa berkeliling,” tambahnya.
Mengenai keuntungan, Jhoni mengaku, pendapatan sangat bervariasi. Artinya bahwa ketika cuaca sedang cerah dan permintaan buah tinggi, pendapatan bisa berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta/hari.
Namun, saat sepi pembeli, maka hanya bisa memperoleh Rp 250 hingga Rp 300 ribu saja.
“Namanya berdagang, pendapatan kita tidak menentu, apalagi pas lagi hujan, kadang tidak ada yang singgah untuk membeli. Pendapatan itu tergantung dari cuaca juga,” pungkasnya. (gri/rm)