WAMENA (PT) – Kepala Suku Wesagennya bersama masyarakat Kampung Wesagenya, Distrik Wesaput mengelar pertemuan membahas masalah sosial seperti minuman keras (Miras), pencurian, penganiayaan dan pembunuhan yang sangat meresahkan masyarakat di Jayawijaya belakangan ini.
Dalam pertemuan ini, warga Kampung Wesagenya membuat kesepakatan untuk memberikan sanksi berat bagi pembuat minuman keras (miras), orang mabuk, pencurian serta tindakan penganiayaan dan pembunuhan.
Pertemuan berlangsung di halaman Kantor Distrik Wesaput, Minggu (4/3/2018).
Kepala Suku Wesagenya, Daud Huby mengatakan, kegiatan ini dengan masyarakat untuk mencari solusi atas persoalan yang sedang terjadi di Jayawijaya khusunya di Kampung Wesagenya terutama masalah minuman keras, pencurian maupun pendataan penduduk.
“Banyak yang menjadi korban akibat miras, tindakan penganiayaan dan pembunuhan terus meningkat. Ada juga kasus pencurian kendaraan motor maupun ternak babi hal itu yang kita bicarakan untuk mencari solusinya,” ungkapnya
Diakuinya, masalah miras ini memang harus ditangani secara serius untuk menghentikanya, karna ini menjadi masalah yang selalu terjadi setiap tahun.
“Harus ada kesepakatan untuk memutuskan persoalan ini. Harus ada sanksi yang berat bagi agen miras maupun kasus penganiayaan yang terjadi akibat miras sehingga ada efek jerah,” tegasnya.
Sementara itu, Barnabas Kossay, tokoh pemuda Wesaput mengatakan bahwa ini merupakan langka yang baik untuk melawan dan menghentikan masalah miras ini untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat di kampung dan distrik ini.
Menurutnya, banyak nyawa orang Papua hilang karena miras, selain itu juga banyak anak-anak yang putus pendidikan sehingga ia mengharapkan warga untuk menghentikan miras. (tar/rm)