JAYAPURA (PT) – Aksi pembakaran sekolah dan rumah sakit serta fasilitas umum lainnya yang terjadi beberapa pekan lalu di Kampung Kimbeli, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang mengakibatkan kerugian materil yang besar dan juga hilangnya hak untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak bagi ribuan masyarakat Kimbeli dan Opitawak.
Hal ini diungkapkan Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Boy Rafli Amar saat memberikan keteranganya di Mapolda Papua terkait kondisi Kamtibmas di Tembagapura pasca pengecekan oleh Puslabfor Mabes Polri yang berada di lokasi kejadian pembakaran saat ini.
“Kemarin setelah dicek oleh tim Puslabfor itu kondisinya rusak semua. Kalau menurut data dari PT. Freeport Indonesia antara lain ada alat-alat medis dan saya belum bisa pastikan jumlah kerugiannya tetapi peralatan scanning dan juga laboratorium disana ludes terbakar. Sepertinya tidak murah peralatan medis yang rusak itu dan ini juga tentunya menimbulkan kerugian bagi masyarakat Banti karena mereka tidak lagi mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak sebagaimana sebelum kejadian,” ungkapnya kepada para awak media di Mapolda Papua, Senin (9/4/2018).
Menurut Boy, ribuan masyarakat dari 3 kampung di sekitar lokasi pembakaran mengalami gangguan keamanan serta hilangnya kesempatan untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak, sehingga banyak masyarakat yang memilih meninggalkan tempat tinggalnya dan mengungsi ke Timika demi kesehatan dan keselamatan keluarganya.
“Menurut hemat saya yang terancam mendapatkan layanan kesehatan akibat kebakaran dan juga ganguan KKSB di Banti sekitar seribu lebih. Mereka saat ini berjalan kaki sekitar tiga kilo meter ke Timika untuk mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk anak-anaknya yang tidak bersekolah. Kami dengar sudah diungsikan ke oleh orangtuanya ke Timika,” beber Kapolda.
Dikatakannya, saat ini yang terancam mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak di sekitar Kampung Banti 1, Banti 2, Opitawak, dan Kimbeli estimasinya kurang lebih seribuan orang. (jul/dm)