JAYAPURA (PT) – Kunjungan Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo bersama istri dan rombongan di Papua menyempatkan menyerahkan 3.331 sertifikat tanah kepada masyarakat.
Presiden Joko Widodo sempat bergurau bahwa hitungan Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo soal kedatangan Presiden ke Papua sudah 8 kali melainkan sudah 9 kali.
“Saya punya hitungan sudah 9 kali saya ke Papua tetapi Pj. Gubernur Papua bilang saya 8 kali sudah kesini padahal menurut hitungan saya bahwa sudah 9 kali,” gurau Presiden.
Presiden mengajak kepada masyarakat yang menerima sertifikat bahwa merupakan hak hukum untuk tanah. Kemudian Presiden mengaku perintahkan Menteri Agraria dan Pertanahan agar dipercepat penyerahan sertifikat karena untuk tahun 2017 untuk Papua sekitar 70 ribu sertifikat dan untuk tahun 2018 ini targetkan 80 ribu sertifikat.
“Saya minta doanya agar tercapai dan kalau membuat sertifikat tanah dipersulit maka Kepala BPNnya nanti kita copot saja karena saya maunya orang yang bekerja,” jelas Jokowi.
Presiden juga menyampaikan bahwa ketika sudah menerima agar disimpan dalam plastik dan difotocopy sehingga setiap dirinya turun dikampung paling sering mendengar keluhan terkait masalah sengketa tanah dan ini adalah bukti hukum yang kuat atas kepemilikan tanah.
“Sertifikat ini juga bisa kita gunakan untuk melakukan pinjaman di Bank dan kalau pinjam di bank nanti perhatikan dulu mampu nggak untuk membayar cicilan tapi kalau tidak mampu jangan di paksakan,” terang Jokowi lagi.
Selain itu, Presiden berpesan supaya nantinya kalau ingin meminjam uang di bank jangan digunakan untuk membeli mobil karena dirinya tidak menginginkannya namun lebih baik uang digunakan untuk keperluan usaha.
“Karena kalau dipakai beli mobil nanti baru 6 bulan sudah ditarik oleh pihak bank karena cicilan macet dan sertifikat tanah diambil oleh pihak Bank,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu juga, Presiden mengajak seluruh masyarakat Papua untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilihan baik Gubernur maupun Presiden. Bahkan Presiden mengakui pilihan boleh berbeda namun tidak menjadikan tercerai berai karena perbedaan.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Presiden Jokowi karena sudah melakukan kunjungan kerja ke Papua untuk kesekian kalinya.
“Saya atas nama pemerintah dan masyarakat menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo yang sungguh-sungguh memperhatikan pembangunan di Provinsi Papua. Kunjungan ini membuktikan komitmen dan konsistensi Presiden dalam akselerasi pembangunan di Papua sesuai dengan nawacita yaitu membangun dari pinggiran,” ungkap Soedarmo.
Diakuinya, kedatangan Presiden ini akan menjadi semangat bagi rakyat Papua dalam membangun dan menjaga Papua sesuai dengan arahan yang tertuang dalam program nawacita.
Ditempat yang sama Menteri Agraria, Pertanahan dan Tata Ruang, Sofyan Djalil mengatakan, Presiden RI secara resmi telah menyerahkan sebanyak 3.331 sertifikat tanah kepada masyarakat dari beberapa kabupaten dan kota di Papua.
Dijelaskan, penerima sertifikat tanah tersebut berasal dari beberapa kabupaten dan kota diantaranya Kabupaten Keerom sebanyak 1.389, Kabupaten Jayapura sebanyak 1.242 dan Kota Jayapura sebanyak 636. Sementara sisanya adalah dari Kabupaten Sarmi, Kabupaten biak dan Kabupaten Merauke.
“Untuk Provinsi Papua pada tahun 2017 kami berhasil membuat sertifikat sebanyak 70.000 sertifikat dan tahun 2018 dalam rangka percepatan Provinsi Papua akan di sertifikat kam sebanyak 80.000 sertifikat tanah,” urainya. (jul/dm)