WAROPEN (PT) – Masyarakat Kabupaten Waropen meminta Calon Gubernur Papua dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 1, Lukas Enembe, S.IP, MH dan Klemen Tinal, SE, MM atau akrab dikenal LUKMEN untuk memekarkan dua Daerah Otonom Baru (DOB) yakni Kabupaten Lembah Rifair dan Kabupaten Ghondumisisare.
Hal itu disampaikan perwakilan masyarakat dari dua wilayah itu pada saat kampanye terbatas LUKMEN di Gedung Amapon, Kampung Nomoni, Disrik Waropen Bawah, Kabupaten Waropen yang dihadiri Lukas Enembe, Senin (23/04/2018).
Otto Tebai mewakili masyarakat Lembah Rifair, Kabupaten Waropen dalam pernyataan politiknya mengatakan bahwa pemekaran DOB Lembah Rifair harus diwujudkan untuk percepatan pembangunan di daerah itu. Apalagi, letaknya sangat strategis dan berbatasan langsung dengan tiga kabupaten yakni Kabupaten Waropen, Mamberamo Raya dan Kabupaten Puncak Jaya.
Pemekaran DOB Lembah Rifair telah diusulkan bersamaan dengan sejumlah pemekaran DOB di Papua pada tahun 2015, namun karena adanya moratorium, menyebabkan DOB tersebut ditunda pemekarannya.
“Kami minta kepada bapak Gubernur Lukas apabila moratorium dicabut pemerintah pusat maka bapak harus segera mekarkan Lembah Rifair,” ungkap Tebai disela-sela Kampanye Pertemuan Terbatas itu.
Sementara itu, Tokoh Pemuda Waropen, Kaleb VB Woisiri yang meminta dukungan pasangan LUKMEN untuk mendorong pemekaran Kabupaten Ghondumisisare.
“Yang menjadi pergumulan besar kami adalah pemekaran DOB, maka kami memohon kepada Bapak Gubernur dan juga melalui Bupati kami Bapak Yermias Bisay, SH untuk menseriusi pemekaran DOB kami Ghondumisisare setelah moratorium DOB dicabut Bapak Presiden nantinya,” kata Kaleb.
Dalam surat pernyataan aspirasi yang ditandatangi dirinya dan tokoh masyarakat Martinus Nussi, Kaleb menjelaskan bahwa pembangunan di Tanah Papua dalam era Otsus telah berlangsung 17 tahun dan khusus untuk Kabupaten Waropen telah mencapai usia 15 tahun.
Oleh karena itu, menurut Kaleb, rakyat Waropen yang berada di sebelah Timur Waropen terdiri dari lima distrik yakni Masirei, Demba, Wonti, Sombai dan Risei Sayati meminta perhatian dalam pembangunan, terutama memproses segera DOB itu.
“Kami sampaikan kepada Bapak Lukas bahwa pernyataan dukungan politik kami kepada Bapak adalah mutlak 100 persen. Tetapi kami punya kerinduan tentang masa depan pembangunan yang adil dan layak bagi kami rakyat Papua di lima distrik ini seperti kelanjutan ruas jalan kami ditingkatkan menjadi jalan aspal melalui alokasi dana APBD Provinsi, pembangunan jembatan Kali Demba, Sirami dan Botawa (tiga sungai) untuk menghubungkan transprortasi jalan darat kami,” jelas Kaleb.
Sementara itu, menjawab aspirasi tersebut, Calon Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH mengakui dirinya tidak anti pemekaran. Sebab kedua DOB ini memang sebelumnya pernah diusulkan.
“Kalau moratorium DOB dicabut, kita siap perjuangkan. Saat ini belum dicabut aturan itu,” tegas Lukas disambut tepuk tangan meriah.
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Koalisi Papua Bangkit II, DR. Yunus Wonda menegaskan, tim LUKMEN tetap mengkaji semua usulan terkait pemekaran di Papua.
“LUKMEN tidak anti pemekaran DOB. Sejarah membuktikan selama masih di Puncak Jaya, Lukas Enembe jugalah yang mendorong pemekaran hingga lahirlah kabupaten baru seperti Puncak Jaya,” pungkas Yunus. (Tim Humas LUKMEN)