JAYAPURA (PT) – Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua pada bulan Februari 2018 bertambah sebanyak 88.645 orang dibandingkan bulan Agustus 2017 lalu.
Dimana jumlah angkatan kerja di Papua sampai bulan Februari 2018
mencapai 1.851.486 orang.
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis (Nerwilis) BPS provinsi Papua, Eko Mardiana saat menjelaskan ITK, di Kantor BPS Provinsi Papua, Senin (7/5/2018) mengatakan, penduduk yang bekerja di Papua pada bulan Februari 2018 mencapai 1.797.668 orang atau bertambah sekitar 98.597 orang dibanding bulan Agustus 2017 dan
juga meningkat 113.279 orang dibanding keadaan bulan Februari 2017.
Sementara jumlah pengangguran pada Februari 2018 sebesar 53.818 orang, berkurang sekitar 9.952 orang dibanding bulan Agustus 2017 dan bila dibanding keadaan Februari 2017 berkurang sebanyak 15.651 orang.
Selain itu, selama satu tahun terakhir, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua mengalami penurunan dari 3,96 persen pada Februari 2017 menjadi 2,91 persen pada Februari 2018.
Sama halnya jika dibandingkan
dengan kondisi bulan Agustus 2017 menurun sebesar 0,71 persen.
Dijelaskannya, dalam enam bukan terakhir (Agustus-Februari 2018) tiga kategori yang mengalami kenaikan jumlah tenaga kerja terbesar adalah kategori pertanian, administrasi pemerintahan dan jasa lainnya.
“Untuk kategori jasa pendidikan, konstruksi dan jasa perusahaan merupakan tiga kategori yang memiliki penurunan tenaga
kerja terbesar,” terangnya.
Dilain pihak, dari total penduduk yang bekerja sebanyak 1.797.688
orang pada Februari 2018 di Papua, status pekerjaan utama yang
terbanyak adalah sebagai pekerja tidak dibayar atau pekerja keluarga dibantu buruh tidak tetap atau tidak dibayar (29,90 persen).
“Adapun status pekerjaan dalam utama lainnya yang memiliki persentase di atas 10 persen yakni berusaha sendiri (20,95 persen) dan buruh/karyawan (13,83 persen), status pekerja beberas pertanian maupun non pertanian mempunyai persentase kecil yaitu kurang dari satu persen,” tandasnya. (ing/dm)