JAYAPURA (PT) – Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua pada Juni 2018 tercatat alamai penurunan sebesar 0,09 persen dengan indeks 91,65.
Kepala Bidang Statistik Distribusi, Badan Pusat Statistik (BPS) Papua, Bambang Ponco Aji mengatakan, penurunan terjadi karena perubahan indeks harga diterima petani (It) lebih kecil dari indeks harga dibayar petani (Ib).
“Kalau menurut sub sektor NTP Papua Juni 2018 sebesar 86,04 untuk tanaman pangan, kemudian holtikultura 88,33. Sedangkan tanaman perkebunan rakyat 101,51, peternakan 97,99 dan perikanan 97,73,” katanya.
Namun lebih lanjut untuk NTP perikanan tangkap 103,37 dan NTP perikanan budidaya 82,28.
Dikatakan, secara nasional, NTP Juni 2018 sebesar 102,04 atau mengalami kenaikan 0,05 persen. Sementara dari 33 provinsi, tercatat sebanyak 20 diantaranya mengalami kenaikan NTP, sedangkan 13 sisanya mengalami penurunan termasuk Papua.
“Untuk NTP Maluku tercatat mengalami kenaikan tertinggi 0,78 persen dan Riau tercatat mengalami penurunan terbesar dengan -1,87 persen,” uca dia.
Sementara menyoal inflasi pedesaan Papua Juni 2018, tambah Bambang, tercatat mengalami inflasi 0,72 persen.
Secara nasional tercatat 26 provinsi mengalami inflasi (kenaikan harga barang dan jasa secara umum) pedesaan dan tujuh lainnya mengalami deflasi (penuruan harga barang dan jasa secara umum).
Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Sulawesi Tenggara sebesar 1,26 persen sedangkan deflasi pedesaan terbesar terjadi di Sumatera Barat sebesar -0,06 persen.
“Sedangkan untuk nilai tukar usaha rumah tanga pertanian di Papua pada Juni 2018 tercatat naik sebesar 0,47 persen,” pungkasnya. (ing/nan/dm)