##Dari Acara Peresmian Menara Lonceng dan Talud Gereja##
JAYAPURA – Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH mengakui pembangunan Gereja Kathedral “Kristus Raja” patut dijadikan gereja monumental di Papua karena memiliki lahan yang luar biasa dan strategis.
Dengan demikian dipastikan akan banyak masyarakat berkunjung dan melihat gedung gereja ini karena juga memiliki menara lonceng yang sudah dibangun oleh tangan-tangan anak Papua.
Demikian diungkapkan Gubernur Papua saat memberikan sambutan pada acara peresmian menara lonceng dan talud Gereja Kathedral Kristus Raja, Minggu (19/2) kemarin.
Dijelaskan Gubernur, Papua adalah tanah injil dan tanah yang diberkati Tuhan sehingga diharapkan semua umat manusia yang tinggal diatas tanah Papua bisa menjaganya bersama.
Selain itu, Papua memiliki kekhususan dibanding provinsi lain dan hal itu bisa dilihat dari simbol-simbol keagamaan seperti pembangunan Gereja Kathedral Kristus Raja menjadi icon.
“Harapan kita kemungkinan sebelum PON XX tahun 2020 di Papua, pembangunan gereja ini selesai. Sebab tahun ini pembangunan stadion utama untuk PON XX sudah mulai dibangun karena memang sistemnya multi years,”ungkap Gubernur.
Mengenai konsep lonceng gereja yang dibangun bernuansa seperti Kayo, diakui Gubernur bahwa untuk tahap pertama sudah dibangun lonceng yang ketika diartikan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya adalah sebagai menara pengintai.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menyinggung masalah minuman keras dan narkoba yang kini sudah marak bahkan meresahkan masyarakat di Papua.
Untuk itu, Gubernur kembali menegaskan kepada seluruh umat manusia untuk menjauhkan diri dari minuman keras dan narkoba.
“Jangan membawa minuman keras dan narkoba masuk ke Papua. Sudah banyak orang Papua mati hanya karena dua masalah itu. Jadi bukan saja HIV/AIDS yang selama ini menjadi tantangan tapi minuman keras dan narkoba kini sudah menjadi masalah besar di Papua,”tegasnya menambahkan.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Gereja Kathedral Jayapura, Arnold W. Walilo mengungkapkan, pembangunan gereja ini belum selesai dan hanya sebagian kecil yang dikerjakan yakni lonceng talud depan asrama karitas.
“Pembangunan tubuh gedung gereja masih butuh waktu 2-3 tahun kedepan bila tidak terkendala utama yakni dana. Untuk lonceng gereja memang sudah harus difungsikan sementara,”paparnya.
Sekedar diketahui, acara peresmian lonceng dan talud gereja ini juga dihadiri Ketua TP PKK Provinsi Papua, Ny. Yulce Enembe, SH, Sekda Papua TEA. Hery Dosinaen, SIP, MKP, Danrem 172/PWY Kolonel Inf. Boni C Pardede, sejumlah pimpinan SKPD di lingkungan Pemprov Papua, Vikjen Keuskupan Jayapura Rm. Barnabas Daryana, Pr yang mewakili Uskup Jayapura Mgr. Leo Laba Ladjar dan pemuka-pemuka Katolik Jayapura. (tim)