JAYAPURA (PT) – Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Papua, Yoseph IS Matutina mengatakan,Ā untuk
membangun pariwisata khususnya di Provinsi Papua harusĀ fokus pada satu wilayah adat dariĀ limaĀ wilayah adat yang ada di Papua.
āMisalnya wilayah adat Saireri, termasukĀ Biak dan Supiorio. Kalau bisaĀ itu dulu digenjot. Setelah berhasil baru yang lain lagi,ā ujarĀ Matutina.
Ia menjelaskan, pihaknya sempat
menggelar Forum SKPD Bidang Pariwisata di Supiori, untuk mensinronkanĀ program dan kegiatan bidang pariwisata baik Kabupaten/Kota dan Provinsi.
āAkhir dari pada kegiatan itu merupakan suatu kesepatakan bersama dan didorong lewat Bappeda, sehingga membantu Pemda untuk pengembangan pariwisata,ā katanya.
Dikatakannya, Biak dan Supiori dan KepulauanĀ memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA). Tapi belum sepenuhnya menjadi daya tarik.
Oleh karena itu, agar potensiĀ SDA ituĀ bisa dikembangkan dan diolah menjadiĀ daya tarik,Ā maka harus dilakukan kegiatan-kegiatan pariswisata setempat.
āKalauĀ di Biak dan Supiori adalah keindahan alam bawa laut, sehingga turis manca negara baikĀ individu atau kelompok, mereka datangĀ untuk menikmati itu,ā ujarnya.
Menurutnya, Pemprov Papua danĀ Biak dan SupioriĀ telah berkolaborasi
membangun sarana fisikĀ untukĀ mendukungĀ Ā kepariwisataanĀ disana.
Apalagi, lanjutnya, Dinas Pariwisata Supiori memang selama ini gencarĀ mempromosikan pariwisata setempat.
Dimana di wilayah
pesisir Supiori sudah mulai dibuka obyek-obyek wisata, bahkan Pemkab setempat bekersama dengan pihak ketiga sudahĀ membangun hotel dan sarana-sarana pariwisataĀ Ā yang ada disana.
āJangan dilupakan Biak kini agak meredup. Dia punya fasilitas udara yang dulu Bandara InternasionalĀ Frans Kaisiepo turun menjadi perintis, sehingga mempengaruhiĀ Ā kunjungan pariwisata,ā pungkasnya.Ā (ist/dm)