JAYAPURA (PT) – Polda Papua menggelar nonton bareng film 22 menit yang mengisahkan tragedy bom Tamrin Jakarta yang tayang perdana, Kamis (19/7/2018) di Bioskop XXI Mall Jayapura.
Kegiatan nonton bareng ini, seluruh satuan kerja Polda Papua dn Polres jajaran dilibatkan untuk membawa Forkopimdanya masing-masing.
Begitu juga dengan para pelajar dari tujuh SMA yang datang menyaksikan film 22 menit tersebut, Senin (23/7/2018).
Dihari pertama jumlah penonton tercatat mencapai 1.598 orang, nonton bareng dilaksanakan sebanyak 3 gelombang yakni pada pukul 12.45 WIT dilaksanakan oleh pelajar di tujuh sekolah SMA di Jayapura.
Pada pukul 16.15 WIT oleh beberapa satuan kerja yakni Biro SDM, Biro Rena, Direktorat Binmas, Bidang Humas, wartawan dan Polres Jayapura Kota.
Sedangkan pada pukul 18.45 WIT adalah Kapolda Papua, Forkopimda Provinsi Papua, Para pejabat utama Polda papua, Bidang Dokkes, Bhayangkari, Biro Ops, DIt Lantas, Dit Pol Iar, Biro Sarpras, DIt Pam Obvit, Bid TI dan Bid Keu.
Nonton bareng juga dihadiri oleh Ditjen Imigrasi Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia, Ronny Franky Sompie dan Kepala Bank Indonesia perwakilan Papua.
Dihari kedua nonton bareng dilaksanakan pada pukul 14.15 WIT oleh Satker Brimob Polda Papua, Polres Keerom dan Polres Pegunungan Bintang dengan jumlah penonton sebanyak 264 orang.
Selanjutnya di hari ketiga yakni hari Sabtu 21 Juli 2018, nonton bareng dilaksanakan oleh satker Ditreskrimum Polda Papua dengan jumlah penonton sebanyak 48 orang.
Kemudian nonton bareng dilanjutkan pada hari Senin 23 Juli 2018 yang dilaksanakan oleh beberapa satker yakni Ditreskrimsus, Dit Sabhara, Bid propam, Bid Keu dan Polres Keerom.
Pelaksaan nonton bareng terakhir akan dilaksanakan pada hari Selasa 24 Juli 2018 di Bioskop XXI Mall Jayapura oleh Satuan kerja Bid Dokkes, Setum dan Polres Jayapura.
Film 22 menit tersebut, diinspirasi dari kisah nyata keberanian masyarakat dan aparat kepolisian dalam mengatasi serangan teroris di kawasan Thamrin Jakarta Pusat pada 14 Januari 2016.
Dalam film tersebut, pemeran utama diperankan oleh Ario Bayu yang karakternya bernama Ardi yang merupakan seorang anggota Polisi unit Terorisme.
Resiko pekerjaan yang tinggi tak menghalangi ardi dalam menjalankan tugas dan aktifitasnya, termasuk mengantar anaknya ke sekolah setiap hari sebelum bertugas.
Ketika ledakan bom terjadi di pusat kota, Ardi dan rekan-rekannya mempertaruhkan nyawa demi mengamankan situasi.
Dalam 22 Menit, Ardi dan satuan anti terorisme berhasil menangkap pelaku.
Selain Ario Bayu, Film 22 Menit juga di perankan oleh Firman Hakim, Mathias Muchus, Hana Malasan, Ence Bagus, Ajeng Kartika, Taskya Namya, Fanny Fadillah dan Ardina Rasti.
Film yang berdurasi 80 Menit tersebut, menjanjikan aksi yang mendebarkan seperti adanya bom meledak, baku tembak di tengah jalan dan aksi berbahaya yang biasa dilakukan oleh Polisi yang terlatih.
Film tersebut di buat oleh Rumah Produksi Buttonijo Films yang bekerjasama dengan jajaran Kepolisian agar bisa menggambarkan kondisi yang seakurat mungkin.
Dalam Film 22 menit, juga menggambarkan bagaimana kecanggihan fasilitas yang di miliki oleh Kepolisian Republik Indonesia yang selama ini tidak di ketahui oleh masyarakat Indonesia.
Sebagian keuntungan dari penjualan tiket nantinya akan di sumbangkan untuk korban bom Thamrin.
Kapolri, Jenderal Polisi. Prof. Drs. H. Tito Karnavian, MA, Ph.D, membentuk tim khusus dalam membuat film tersebut dan memberi tanggung jawab Brigjen. Pol Krisnha Murti untuk mengurus pembuatan film tersebut.
Melalui Film 22 Menit tersebut, Polri menyampaikan pesan kepada masyarakat Indonesia tentang bahaya terorisme, sekaligus mengajak seluruh elemen untuk meningkatkan kewaspadaan dan kebersamaan dalam penanggulangan terorisme di Indonesia. (jul/dm)