JAYAPURA (PT) – Pelatihan keterampilan ibu rumah tangga (IRT) (Coding Mum) yang dilaksanakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Kota Jayapura berlangsung selama dua hari.
BPP Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Bekraf, Nurullah Jaya Kusuma menjelaskan, Coding Mum ini berawal dari pemahaman yang baik akan sosial budaya Indonesia dan menggambungkan dengan potensi ekonomi pemanfaatan infomasi dan teknologi.
“Coding Mum menyahuti era e-commerce dengan membantu ibu rumah tangga untuk mengenal dan mengerti konsep pemrograman awal terutama untuk web aplikasi,” ungkapnya.
Kegiatan yang merupakan hasil kerjasama Bekraf dengan PT Kolaborasi Ide Kreatif (Kolla Space) telah sukses diselenggarakan sejak dua tahun lalu dan berhasil meluluskan lebih dari 400 peserta pelatihan coding baik dari peserta ibu rumah tangga, buruh migran di luar negeri, maupun penyandang disabilitas.
Ditambahkan, Kota Jayapura dipilih sebagai salah satu tempat diselenggarakannya Coding Mum tahun ini karena jumlah perempuan yang bekerja masih tergolong rendah,
“Dari data BPS, Kota Jayapura jumlah perempuan pekerja hanya setengah dari jumlah laki-laki pekerja. Salah satu hal yang menyebabkan lebih sedikitnya jumlah pekerja perempuan adalah masih banyaknya perempuan yang belum memiliki keterampilan khusus atau memadai,” terangnya.
Oleh karena itu, Bekraf hadir sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di Kota Jayapura dengan menghadirkan program yang bertujuan memberikan ketrampilan dibidang digital khususnya dalam pembuatan front end website.
“Melalui program ini, Bekraf menetapkan sasaran strategisnya yakni menyerap tenaga kerja sektor ekonomi kreatif sehingga mampu mencapai target tujuh belas juta orang pelaku ekonomi kreatif di tahun 2019 mendatang dan otomatis mengurangi angka pengangguran di Indonesia,” imbuhnya.
Nur menambahkan, dengan adanya pelatihan coding ini diharapkan bisa menggali potensi ibu rumah tangga yang tertarik untuk memanfaatkan teknologi dan informasi sehingga bisa memperoleh penghasilan tambahan walaupun tetap berada di rumah dan dekat dengan keluarga
“Kebutuhan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang teknologi informasi di Indonesia masih belum terpenuhi dalam semua kategori. Dengan adanya pelatihan programmer ini diharapkan semakin mempercepat efek bola salju sebagai sebuah gerakan nasional untuk mengatasi kurangnya tenaga programmer di Indonesia dan meningkatkan pemanfaat teknologi digital untuk mendorong pertumbuhan usaha di sektor ekonomi kreatif,” paparnya. (ai)