JAYAPURA (PT) – Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo meminta Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) GKI I.S. Kijne dapat menertibkan kegiatan separatis.
“Kami minta keberadaan lembaga pendidikan kristen ini justru menertibkan kegiatan separatis yang seperti kemarin,” terang Seodarmo pada rapat terbuka senat STFT GKI I.S. Kijne dalam rangka Wisuda Sarjana Filsafat, Sarjana Pendidikan Agama Kristen serta Magister Misiologi tahun akademik 2017/2018 di Gereja Pengharapan Jayapura, Kamis (16/8/2018).
Ia tak meniru salah aktivitas Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau Ospek yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Cenderawasih yang meminta mahasiswa menggunakan simbol-simbol Perjuangan Papua Merdeka.
Penjabat Gubernur Papua Soedarmo berharap sebaliknya, agar perguruan tinggi teologi itu mencetak sumber daya manusia yang dapat mengabdi kepada masyarakat dan bangsa.
“Jangan sampai perguruan tinggi lakukan aktivitas yang diluar daripada ketentuan peraturan perundang–undangan (separatisme,red)” katanya.
Menurut Gubernur, STFT I. S. Kijne merupakan sekolah teologi pertama di Papua yang berdiri sejak 1994.
Kehadiran lembaga pendidikan ini telah membawa berkat bagi masyarakat bahkan di seluruh tanah Papua.
Dimana banyak lulusan sarjana teologi yang telah dihasilkan dan mereka telah menjadi garam serta terang bagi seantero tanah Papua.
“Mereka pun telah bekerja di hutan, lembah dan ngarai serta pelosok dan pesisir tanah Papua,” imbuhnya.
“Tujuannya hanya untuk mewartakan kabar keselamatan agar surga dan masyarakat yang hidup di tanah Papua ini dapat dihantar untuk mengenal terang injil Yesus Kristus dan peradaban baru. Makanya, pada kesempatan itu, saya katakan STT GKI IS Kijne telah berbuat banyak di tanah Papua. Karena itu, di kesempatan berbahagia ini mewakili masyarakat Papua saya mengucapkan terima kasih kepada lembaga pendidikan ini atas semua yang dilakukan diatas tanah Papua,” ucapnya menambahkan.
Sodarmo pun menambahkan, perguruan tinggi tersebut kini hidup dibawah dua “kaki”, yakni pemerintah dan gereja.
Hal itu membuat perguruan tinggi itu memiliki keunggulan dibanding yang lain.
“Makanya, pemerintah harus mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang tinggi bagi perguruan tinggi ini. Itulah kenapa hari ini saya datang memberikan dukungan kepada perguruan tinggi ini. Mudah-mudahan kedepan, seluruh perguruan tinggi swasta di Papua bisa mencetak SDM yang unggul dan mampu berkompetisi dengan perguruan tinggi lainnya diatas tanah ini,” pungkasnya. (ing)