JAKARTA (PT) – Guna mengatasi kondisi dan permasalahan energi listrik, Pemkab Tolikara berkerja sama dengan Pemerintah Australia membangun Hydropower atau pembangkit listrik tenaga air.
Demikian dikatakan Bupati Tolikara, Usman G. Wanimbo, SE, M.Si usai melakukan pertemuan dengan utusan Pemerintah Australia di Jakarta, Selasa (21/8/2018).
“Pertemuan pertama dulu berlangsung di Makassar. Kedua di Jakarta dan ketiga juga di Jakarta. Pertemuan di Makasar itu difasilitasi oleh Kementerian ESDM. Dari Papua cuma saya dan Bupati dari Pulau Aru serta beberapa lagi dari Maluku dan Sulawesi. Pertemuan tersebut dihadiri oleh para investor Australia dan investor Indonesia,” terang Bupati Usman.
Bupati Usman Wanimbo menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, dirinya berkesempatan menjelaskan tentang kesulitan listrik di Tolikara.
Kemudian ia membangun komunikasi dengan bagian pertambangan dan pengusaha bagian kelistrikan dari Australia.
Selang beberapa waktu Pemerintah Australia menunjukkan keseriusannya untuk membangun Hydropower di Tolikara sehingga dilakukan pertemuan kedua di Jakarta.
Selanjutnya dalam pertemuan ketiga, kali ini, pihaknya memaparkan beberapa hal penting tentang aspek demografi atau kependudukan Kabupaten Tolikara serta infrastruktur jalan, sarana pendidikan, kesehatan, sumber daya alam dan berbagai daya dukung lainnya.
Semuanya itu menjadi bahan pertimbangan penting bagi Pemerintah Australia karena sebelumnya diperoleh data yang kurang sesuai.
“Mereka tanyakan alasan kenapa Hydropower ini dibangun di Tolikara. Kita jelaskan satu persatu-satu, secara teliti dan mendetail. Kita sampaikan tentang kondisi dan jumlah penduduk serta pembangunan yang sudah berjalan di Tolikara seperti perumahan, perkantoran, puskesmas, rumah sakit dan lain-lain sesuai yang mereka tanyakan,” imbuhnya.
Ia mengaku sangat bangga atas kesediaan Pemerintah Australia untuk bekerja sama dengan Pemkab Tolikara dalam mengatasi masalah listrik.
Pasalnya, telah lama pihaknya berupaya membangun kerja sama dengan lembaga tertentu namun hingga saat ini belum terealisasi.
Lebih membanggakan lagi, kata Usman bahwa Pemerintah Australia juga akan mendampingi pengoperasian dan perawatan Hydropower selama beberapa tahun.
“Pemerintah Australia yang membangun itu semua, kemudian mereka tangani selama 2 sampai 3 tahun, setelah mereka lihat pemeritah dan masyarakat Tolikasa sudah mampu maka mereka akan serahkan ke kita untuk kelola secara langsung,” bebernya.
Untuk diketahui, keberadaan beberapa aliran sungai di wilayah Kabupaten Tolikara selain cocok untuk pengembangan sektor pertanian dan perikanan, juga berpotensi untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Saat ini listrik permanen di Kabupaten Tolikara hanya terdapat di Kota Karubaga bersumber dari PLTD, dengan daya rendah sehingga belum bisa melayani masyarakat secara memadai.
Selain itu di beberapa distrik telah dibangun PLTA Mikrohydro maupun Minihydro serta sebagian masyarakat telah mendapatkan bantuan dari pusat berupa Solar Cell atau perangkat listrik tenaga matahari. (Diskominfo Tolikara/rm)